SELAMAT DATANG TELAH BERKUNJUNG DI BLOG KAMI AHBAB MERAUKE AHBAB MERAUKE /Abdul fatah Halaqoh Semangga: Mudzakarah Masturah

Senin, 12 Agustus 2013

Mudzakarah Masturah


MUDZAKARAH MASTURAH

ADA 7 BAGIAN PENTING DALAM USAHA MASTURAH

1.
Pentingnya usaha masturah
2. Tujuan usaha masturah
3. Target usaha masturah
4. Maqomi masturah
5. Persyaratan keluar masturah
6. Program jama`ah keluar masturah
7. Nusrah jama`ah masturah

5 TARGET USAHA MASTURAH

1. Hidup ta`lim di rumah
2. Hidup sederhana
3. Banyak waktu untuk amal agama, mempersingkat untuk keperluan lain
4. Memiliki akhlak yang baik / berkhidmat
5. Menjadi da`iyah / selalu berbicara agama

MAQOMI MASTURAH

1. Ta`lim rumah
2. Ta`lim muhallah

MUDZAKARAH – MUDZAKARAH DI DALAM PROGRAM

1. 6 sifat sahabat ( six point )
2. 20 usul – usul da`wah
3. Maqomi rijal
4. Maqomi masturah
5. Mendidik anak secara Islam
6. Da`wah iman yakin
7. Adab safar ( perjalanan )
8. Adab rumah tangga
9. Adab mandi dan tandas ( sewaktu-waktu )

MAKSUD DAN TUJUAN DIKELUARKANNYA MASTUROH

• Alimah ( berilmu )
• Zahidah ( sederhana )
• Abidah ( ahli ibadah )
• Murabbiyah ( pendidik )
• Khaddimah ( berkhidmad )
• Da`iyah ( penda`wah wanita )

TUJUAN : Kepentingan Kerja Masturah
• Wanita pertama masuk Islam adalah wanita ( korban harta ) – Khadijah
r.ha
• Yang mati syahid pertama adalah wanita – Sumayyah r.ha
• 2 orang khalifah masuk Islam karena wanita – Fathimah r.ha dan
Saudah r.ha
• Yang menghidupkan usaha da`wah yang telah lama tidur adalah wanita

TERTIB MASTURAH :
Tertib umum :
• Dikontrol oleh markaz
• Tidak boleh bawa anak
• Muhrim hakiki suami
• Harus diketahui kemana tujuannya
• Garis taqwa ( jaga suara )
Tertib Khusus :
• Full hijab dari rumah
• Kemauan sendiri
• Hafal 6 sifat sahabat dan uraiannya
• Hafal 10 surat terakhir dalam Al-Qur`an dll.

KERJA MASTURAH 24 JAM

Waktu Khuruj :
• 6 sifat sahabat setelah subuh cukup satu mutakallim ( tidak bergilir )
• Sebelum dhuha 6 sifat sahabat secara bergilir
Di Rumah :
• Semua pesanan bagi wanita ( 6 pesanan ) diamalkan selama 24 jam.

KUNCI KEBAHAGIAAN DUNIA AKHIRAT

DALAM SUNNAH ADA KEJAYAAN
DILUAR SUNNAH TAK ADA KEJAYAAN

Tujuh Tantangan Dalam Da`wah
1. Didustakan
2. Dikatakan Orang Gila
3. Dikatakan Tukang Sihir
4. Diboikot
5. Disakiti
6. Diancam
7. Di remehkan

ALLAH KUASA MAKHLUK TAK KUASA
DUNIA SEMENTARA AKHIRAT SELAMA - LAMANYA
MAKSUD HIDUP DA`WAH
TUJUAN HIDUP AKHIRAT

MENCARI RIDHA ALLAH S.W.T
MENCARI RIDHO RASULULLAH S.A.W
MENCARI RIDHO SUAMI

1 X 24 JAM AMALKAN SUNNAH
INI ADALAH PINTU MASUK KE SURGA

AMAL MAQOMI WANITA ( MASTURAH )

Salah satu maksud masturah dikeluarkan adalah untuk membentuk fikir
agama, karena setiap hari wanita selalu disibukkan dengan urusan rumah
tangga sehingga fikirnya hari-hari hanya urusan dunia. Oleh karena itu
dengan keluar ke jalan agama diharapkan setelah pulang ke rumah dapat
membawa fikir agama untuk bekal menghadap Allah swt, sehingga akan
menjadikan wanita tersebut asbab hidayah dengan beberapa amalan yang
perlu wujud dalam rumah :
1
). Menjadi `Alimah : wanita yang berilmu dengan menjaga ta`lim secara istiqamah?
 Ta`lim adalah perintah Allah swt dan salah satu sunnah Rasulullah saw?
 Ta`lim adalah roh agama?
 Ta`lim adalah salah satu pintu gerbang masuknya agama ke dalam rumah.

2
). Zahidah : hidup sederhana
Hidup sedehana adalah salah satu sunnah cara hidup Rasulullah saw.
Dengan hidup sederhana hisab akan mudah dan ringan
Sederhana pakaian, makanan, perumahan, perabotan, penampilan dll.

3
). Abidah : Ahli ibadah, menjaga shalat di awal waktu, dzikir pagi
petang, semua pekerjaan rumah selalu diiringi dengan dzikir, istiqamah
baca Al-Qur`an dan berusaha untuk selalu mengkhatamkannya,
shalat-shalat sunat,
puasa wajib dan puasa sunat serta gemar bersedeqah.

4
). Murabbiyah      :   Sebagai guru yang mendidik anak – anak secara Islam
sesuai dengan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw ;
Karena anak adalah amanah dari Allah swt
Tarbiyatul adab
        :   jaga ada-adabnya
Tarbiyatul jasad
      :   badan, pakaian dan makanan
Tarbiyatul wiladhah
  :   setelah melahirkan
Tarbiyatul Diin
         :   Agama, kenalkan agama sejak anak-anak masih kecil,
latih untuk selalu takut hanya kepada Allah swt, tanamkan pada anak
Cinta Allah dan RasulNya, cinta saudara dll.
5. Khaddimah
         :   Selalu berkhidmat untuk suami dan anak – anak dalam
setiap menunaikan keperluan dan kebutuhan suami dan anak-anak serta
setiap tamu yang datang ke rumah dengan ikhlas karena Allah swt.

6
). Da`iyah           :   Mengajak manusia untuk selalu taat kepada Allah swt dan
kepada Rasulullah saw dengan menanamkan iman yakin kepada kampung
akhirat, dll.

PENTINGNYA MASTURAH KELUAR DI JALAN ALLAH

Pemimpin keluarga adalah suami tetapi pemimpin rumah tangga adlaah istri
?
Ibu adalah madrasahnya anak-anak?
Ibu adalah universitas terbesar bagi anak-anaknya, sikap dan cara
berfikir ibu sangat besar pengaruhnya bagi anak dan penghuni rumahnya,
keluarganya dan lingkungan tetangganya.
Karena itu sangat penting bagi wanita untuk mempunyai pengetahuan
dan fikir agama.
Apabila di rumah, ibu selalu disibukkan dengan urusan rumah tangga
seperti mengurus anak, membersihkan rumah, memasak dll sehingga sulit
untuk belajar agama dengan benar.
 Apabila kita keluar di jalan Allah, maka kita akan berada dalam
suasana yang berbeda, terlepas dari urusan dunia, sehingga kita dapat
belajar agama dengan benar, dan Insyaallah fikir agama bisa masuk
dalam hati kita.
Dan apabila pulang ke rumah, kita tahu bahwa kita punya tanggung
jawab untuk menanamkan fikir agama kepada anak-anak kita,
pembantu-pembantu kita, keluarga kita, orang-orang di sekitar kita dan
siapapun yang bertemu dengan kita.
Di akhirat kelak kita akan di soal / ditanya tentang : shalat kita,
puasa kita, zakat kita dan amal perbuatan lainnya.
Sebagai muslim, baik laki-laki maupun wanita mempunyai tanggung
jawab da`wah, maka wanita pun akan diminta pertanggungjawabannya
mengenai da`wah.
Dari rumah yang ibunya mempunyai fikir agama, maka akan lahir
anak-anak yang shaleh dan shalehah.
Dari kisah-kisah para nabi, dapat dilihat dari istri nabi yang tidak
punya fikir agama seperti nabi Nuh as. Beliau berda`wah selama 950
tahun hanya mendapat pengikut 83 orang. Anaknya menjadi kafir, kaumnya
dimusnahkan oleh Allah swt.?
Nabi Luth as., istrinya menentang da`wah, anaknya menjadi kafir,
kaumnya juga dimusnahkan oleh Allah swt.?
Sebaliknya nabi Ibrahim as., istri-istrinya adalah wanita yang punya
fikir agama, sehingga beliau mendapat banyak pengikut dan dari
keturunannya lahir nabi Ishaq as., nabi Yusuf as., nabi Daud as., nabi
Sulaiman as., nabi Isa as., dan dari Siti Hajar lahir nabi Ismail as.,
yang dari keturunannya lahir nabi Muhammad saw.?
Demikian pula istri-istri Rasulullah saw mampunyai fikir agama,
terutama Khadijah r.ha yang telah mengorbankan seluruh harta bendanya
untuk penyebaran agama allah swt, dan beliaulah yang selalu menghibur,
mendorong suaminya untuk si`arnya Islam, sehingga kurang lebih 23
tahun Nabi berda`wah, seluruh jazirah Arab masuk Islam.
Setelah nabi wafat perjuangan da`wah dilanjutkan oleh para
sahabatnya dengan pengertian dan dorongan para istrinya sehingga tidak
beberapa lama 2/3 belaha zaman inipun kerja da`w
ah bumi menjadi Islam.? Demikianlah semua ini berkat pengaruh dn fikir kaum wanita.?
Seorang wanita sholehah lebih baik dari 70 aulia, sedangkan wanita
yang akhlaknya buruk lebih jahat dari 1000 laki-laki yang jahat dan
dia akan menyeret 4 laki-laki keneraka jahannam yaitu :1. suaminya, 2.Bapaknya, 3. Saudara laki-lakinya, 4. Anak laki-lakinya.?
Di zaman ini kerja da`wahpun dimulai dari seorang wanita yang punya
fikir agama yaitu nenek Maulan Ilyas rah.a. Beliau ingin mempunyai
keturunan yang mempunyai fikir agama, maka dinikahkanlah putrinya
dengan seorang ulama dan darinya lahirlah Maulana Ilyas rah.a.?
Jadi sangat perlu sekali wanita ikut ambil bagian dalam usaha da`wah
ini.? Agama akan sangat lambat sekali perkembangannya apabila para
wanitanya tidak ikut usaha da`wah.?
Ibarat pedati yang mempunyai roda sebelah, maka jalannya pun akan
lama atau seperti seekor burung yang sayapnya patah sebelah.

Jadi pentingnya wanita ikut usaha da`wah karena :

1. Da`wah Rasul pun langsung kepada istrinya
2. Agama Islam tersebar di zaman khulafurrasyidin, 2 orang khalifah
masuk Islam dengan asbab wanita, yaitu : Umar r.a asbabnya adalah
adiknya Fathimah binti Khattab r.ha dan Usman r.a asbabnya adalah
bibinya Saudah r.ha.
3. Jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki, jumlah anak-anak
lebih banyak dari wanita, dengan asbab ambil usaha da`wah maka rahmat
Islam akan tersebar keseluruh alam.
4. Orang – orang kebathikan memanfaatkan wanita untuk promosi dunia.
5. Apabila wanita paham agama akan rela berkorban habis-habisan.
Seperti Siti Khadijah r.ha dan Sumayyah r.ha.
6. Satu do`a seorang wanita shalehah lebih baik daripada do`a 70 wali.
Tetapi satu wanita jahat lebih rusak daripada 1000 laki-laki jahat.

5 TERTIB UMUM MASTURAH DAN PERSIAPAN MASTURAH KELUAR DI JALAN ALLAH

1. Menggunakan garis taqwa ( memakai full hijab / purdah )
2. Tidak ada amir untuk masturah, amir hanya dari kaum laki-laki
3. Tanggung jawab masturah adalah tanggung jawab semua jumidar ( oleh
    karena itu jumidar harus tahu kerja masturah )
4. Kerja masturah harus terkontrol dan terkendali
5. Semua kerja masturah hanya boleh berjalan dengan hasil musyawarah
    laki-laki.

Persiapan Masturah Keluar Di Jalan Allah :
1. Tafakut
2. Masturah yang hamil 4 – 8 bulan boleh keluar masturah
3. Anak wanita full hijab, anak wanita dengan ibunya, anak laki-laki

   
dengan bapaknya
4. Anak adalah amanah, tapi agama adalah amanah yang paling besar
5. Keluar tanpa membawa anak lebih mujahadah.

Route :
1. Lihat kondisi jama`ah, jika jama`ah baru harus keluar ditem
pat yang
sudah 40 hari masturah
2. Amir sudah pernah 4 bulan, masturah sudah beberapa kali 3 hari
3. Bila jama`ah sudah berpengalaman, maka kirim ke daerah baru
4. Tempat baru harus ditinjau jangan hanya lewat telepon
5. Kalau ada takaza ke tempat baru harus ada orang lama
6. Harus ada pengecekan :
# Istrinya siap atau tidak, sudah ikut ta`lim atau belum, keinginan
    istri atau tidak.
# Rumah selama ditempati masturah betul-betul di infakkan
# Jalur rumah dua pintu ( depan dan belakang )
# Kondisi rumah ada ruangan khusus ta`lim, mulakot dan bayan
# Dapur terpisah agak jauh / terhijab oleh dinding sehingga ketika
   masak tidak terganggu
# Kamar mandi I dan II terpisah
# Tempat wudhu harus diluar, sebaiknya disediakan banyak seperti di

   
masjid
# Tempat jemuran pakaian tidak terlihat oleh laki-laki
# Sandal disimpan supaya tidak terlihat oleh laki-laki.

ADAB – ADAB RUMAH YANG DITEMPATI MASTURAH

1. Tidak ada terpajang gambar-gambar makhluk hidup, seperti anjing dan
patung-patung, karena malaikat rahmad tidak akan memasuki rumah yang
ada unsur tersebut.
2. Full hijab, dari luar tidak bisa melihar ke dalam, dari dalam tidak
bisa melihat keluar, termasuk pintu juga pakai hijab / tabir.
3. Pajangan ditutup atau disembunyikan
4. Ada tempat I dan II yang tertutup
5. Ada tempat bayan
6. Semua anggota keluarga yang laki-laki tidak boleh masuk ke dalam
rumah selama rumahnya ditempati masturah
7. Tuan rumah sudah pernah keluar, minimal 3 hari ( supaya di rumah
tersebut hidup suasana agama, sehingga layak ditempati masturah ).
8. Harus dibentuk hirosah ( security ) kalau jarah rumah dengan masjid
agak jauh ( 1 orang anshar dan 1 orang muhajirin )
9. Ketika rombongan datang ke lokasi, maka 2 orang rijal memeriksa ke
dalam rumah, kalau belum siap perlu dibetulkan dulu, masturah menunggu
di dalam mobil.
10. Hidayah akan turun dengan hijrah dan nusrah, nusrah yang paling
tinggi nilainya, menyediakan rumah untuk ditempati masturah.
11. Yang mengetuk pintu / bayan siap dimulai ialah petugas istiqbal
dengan mengetuk 3 kali.

Dua hal yang tidak dapat ditawar :
1. Hijab, hijab rumah dan hijab masturah
2. Muhrim bagi masturah yang keluar.

* MASTUROH = Wanita yang tertutu


Fadhilah Ta’lim Rumah
Posted on September 2013
Sebentar lagi kita akan mengadakan ijtima’ kaum muslimin di 5 kawasan di Indonesia, dan kita perlu menyampaikan pentingnya perkara ijtima’ dan harapan para masyaikh dengan diadakannya ijtima’ tersebut. Ijtima’ adalah pertemuan 2 kerja, yaitu kerja sebelum ijtima’ dan kerja sesudah ijtima’. Harapan / target diadakannya ijtima tersebut diantaranya :
1.       Bagaimana setiap masjid hidup amalan agama ( dakwah illallah , taklim wa taklum, dzikir ibadah , khidmad )
2.       Bagaimana setiap rumah-rumah umat islam hidup suasana agama.
3.       Bagaimana setiap individu-individu umat islam mengamalkan agama secara sempurna.
Untuk poin 1 dan 3 insya Allah dapat dicapai dengan cara di keluarkannya rombongan-rombongan untuk mendakwahkan agama baik jamaah Rizal ( laki-laki ) maupun masturah ( laki-laki bersama wanita ). Sedangkan untuk poin 2  dapat di capai dengan cara menghidupkan taklim rumah.
Menghidupkan taklim rumah secara istiqomah merupakan perkaran yang harus dilakukan oleh seluruh umat islam tanpa kecuali baik bagi yang  sudah mengenal usaha agama maupun belum , karena barang siapa yang menghidupkan taklim rumah maka berarti orang tersebut siap untuk didatangi agama, karena talim rumah adalah pintu masuknya agama ke dalam rumah, kalau pintunya tidak pernah dibuka bagaimana keluarga kita mau paham agama.
Taklim rumah merupakan perkara penting karena taklim rumah merupakan pertemuan dua kerja maqomi baik maqomi rizal maupun masturah. untuk perkara apa saja maqomi rizal dan masturah saya rasa kita semua sudah teramat mengerti poin-poinnya walau terkadang belum sempurna mengamalkannya.
Orang tua kita dalam dakwah sangat menekankan perkara dihidupkannya taklim rumah. Walaupun suaminya hafiz Al Qur’an, alim, selalu sambut takazah, pintar dalam bayan dan memberikan mudzakarah tapi taklim dirumahnya tidak hidup maka pada hakekatnya dia sedang menggiring anak dan istrinya ke pintu neraka.
Karena setiap kita mempunyai tanggung jawab yang besar untuk bagaimana membawa seluruh ahli keluarga kita kedepan pintu surga-Nya, dan hal itu bisa didapat dengan cara kita mengajarkan keluarga kita tentang agama, dengan jalan menghidupkan taklim rumah secara istiqomah.
Kalau hanya diri kita saja yang paham agama, dan kita tak pernah buat taklim rumah untuk mengajarkan agama kepada keluarga kita , maka jangan harap agama akan hidup di tengah keluarga kita selepas kita meninggal dunia, bahkan  bisa jadi selepas meninggalnya kita anak dan keluarga kita menjadi orang-orang yang jauh dari agama asbab semasa hidupnya kita tak pernah membuat taklim rumah secara istiqomah.
Para sahabat nabi sangat paham untuk perkara yang satu ini, mereka setiap mendapatkan satu ilmu dari Rasullah saw mereka menceritakan apa yang di dapat dari Rasulullah saw kepada para istri dan anaknya, sehingga istri dan anak-anak bisa menjadi alim dan alimah.
Manfaat dari taklim di rumah:
1. Allah swt akan memberikan rahmat,sakinah dan keberkahan pada ahli rumah/keluarga.
2. Akan wujud suasana agama di rumah.
3. Ahli keluarga akan tahu nilai-nilai ahirat dan amalan agama.
4. Mengeluarkan kebesaran MAAL(harta) dan memasukkan kebesaran AMAL shalih dalam hati.
5. Akan dapat keyakinan bahwa amal Rasul dapat menyelesaikan masalah kita di dunia dan
   
diakhirat.
6. Rumah kita akan di penuhi nur yang cahayanya sampai ke langit.
7. Malaikat akan masuk dan syaitan-syaitan akan keluar dari rumah.
8. Akan menghancurkan 40 majelis maksiat.
9. Akan di jauhkan dari fitnah dajjal.

Kerugian apabila tidak menghidupkan taklim di rumah
1. Beramal ikut nafsu,
2. Ahli keluarga tidak mengetahui nilai-nilai akhirat karena di dalam rumah tidak ada mudzakarah tentang iman dan amal shalih.
3. Di rumah banyak syaitan,karena suara musik lebih sering terdengar dari pada bacaan-bacaan ayat suci Al-qur’an,gambar-gambar dan patung banyak di simpan di dalam rumah
4. Maksiat merajalela,antar anggota keluarga menjadi kurang rukun,sering terjadi pertengkaran
Itu semua akan terjadi karena rumah yang tidak hidup amalan agama dan taklim di rumah maka ahli keluarga tidak akan tahu pentingnya amalan agama.
Cara membuat taklim rumah:
1. Di rumah hendaklah kita memiliki kitab atau buku ta’lim (seperti:fadhilah amal), jika tidak
   
ada bisa menggunakan terjemahan Alqur’an atau buku-buku agama yang di dalam nya  
   
terkandung firman Allah dan sabda Nabi(hadits). Menurut ‘alim ulama sebaik-baiknya harta
   
yang di simpan di rumah adalh Al Qur’an dan buku ta’lim (fadhilah amal).
2. Waktu ta’lim di tetapkan, pilih waktu dimana seluruh anggota keluarga berkumpul.
3. Tempat ta’lim ditentukan istiqomah satu tempat saja dan dikondisikan sebagaimana suasana
    
masjid (bebas dari perabot mewah/patung/gambar makhluk)
4. Baca ta’lim dengan istiqomah setiap hari satu kali.
5. Baca ta’lim secara bergiliran setiap hari mulai bapak/suami,ibu/istri,anak-anak,dst.
6. Baca buku ta’lim secara berurutan,setelah dibaca di tandai dan dilanjutkan kembali besoknya.
7. Semua fadhilah di baca,diutamakan baca fadhilah shalat dan kisah sahabat.
8. Sekali-kali diterangkan adab-adab ta’lim sebelum ta’lim dimulai.
9. Selain ta’lim dengan membaca kitab,taklim rumah di isi dengan mudzakarah sifat-sifat
   
sahabat,halaqah tajwid Qur’an,masa’il,muzakarah wanita,dst.
10. Waktu taklim sekurang-kurangnya 30 menit.
11. Selesai ta’lim ditutup dengan doa kifarah majelis: “Subnallakallahumma wabihamdika
     
asyhaduan lailaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik”
Insya Allah kita semua niat untuk menghidupkan taklim rumah secara istiqomah.


PERSIAPAN KELUAR MASTURAH

Menyambung tulisan sebelumnya mengenai Masturah (wanita yang tertutup) berikut mudzakarah mengenai “PERSIAPAN SEBELUM MASTURAH KELUAR”
Sesunguhnya Agama akan hidup hanya dengan dakwah, dan dakwah akan terus berjalan dengan mewujudkan kerja dakwah, kerja dakwah akan wujud dengan digerakannya jamaah-jamaah (harian, mingguan, bulan, tahunan). Baik laki-laki dan wanita mempunyai kewajiban yang sama dalam agama oleh karenanya di bentuk dan di berangkatkan jamaah-jamaah masturah (Jama’ah suami berserta istri)
Masturah
Karena perkara dakwah ini merupakan perkara yang besar sudah seharusnya, banyak hal yang harus kita persiapkan ketika memutuskan untuk keluar masturah ( belajar agama bersama istri kita ) sehingga keluarnya kita dapat membawa manfaat yang besar, karena kalau kita keluar tanpa membawa persiapan yang matang tidak akan membawa perbaikan kepada diri kita dan kita tidak dapat menarik hidayah Allah swt.
Hal-hal yang harus kita persiapkan diantaranya:
1.Bagaimana istri kita bisa mudzakarah pada saat keluar.
Saat keluar adalah saat dimana istri kita mempraktekan semua materi mudzakarah yang suami mereka ajarkan dirumah, bukan malah keluarnya istri kita untuk belajar mudzakarah, jadi tidak ada alasan ketika keluar istri kita tidak mengerti materi mudzakarah, karena seharusnya mudzakarah dilakukan setiap hari sebelum kita keluar. Kalau sampai pada saat keluar istri kita tidak bisa membawakan materi mudzakarah maka yang patut di salahkan adalah suami-suami mereka. Karena seharusnya sebelum kita memutuskan keluar masturah maka hari-hari di rumah kita buat mudzakarah sebanyak 14 materi mudzakarah ( Safar, makan , tidur, pesanan wanita, mendidik anak secara Islami, bagaimana istiqbal, fikir alam , 6 sifat dll ).
Pada saat mudzakarah di rumah kita harus mendengar sendiri secara langsung bagaimana istri kita membuat mudzakarah , kalau suami tidak bisa memberikan materi mudzakarah maka sudah seharusnya suami bertanya kepada orang yang bisa setelah itu buat mudzakarah dengan istri di rumah.
Kita keluar masturah mau belajar dakwah yang betul, bukan mau belajar mudzakarah, kalau kita mempraktekan ini maka akan ada kesan yang berbeda di banding kita berangkat keluar masturah tanpa persiapan terlebih dulu.
2. Selesaikan semua yang berhubungan dengan pekerjaan (cuti, dll) dan masalah anak (titip anak)
Selesaikan semua hal yang berhubungan dengan pekerjaan dan anak jauh-jauh hari sebelum keluar masturah, jangan pas mendekati keluar baru sibuk ijin cuti dan titip anak, sehingga kita benar-benar bisa berkonsentrasi untuk keluar.
3. Keluar dengan hijab sempurna (purdah, kaos kaki, sarung tangan warna gelap)
Hijab sempurna hukumnya wajib ketika keluar masturah. selama tidak mau mengenakan hijab sempurna maka tidak di benarkan untuk keluar.
4. Keluar jangan membawa bermacam-macam buku diktat,
Markaz Jakarta tidak pernah mengeluarkan diktat-diktat , buku yang harus di bawa hanyalah Fadhilah Amal + Sedekah , Alqur’an , Muntakhab Ahadits. Diluar dari itu tidak diperkenankan di bawa saat keluar apalagi dibaca saat mudzakarah.
5. Gunakan tertib yang berlaku di Indonesia, bukan yang berlaku di Pakistan , Bangladesh , India dll.
Kerja dakwah bukan apa yang kita lihat , bukan apa yang kita dengar melainkan apa yang sudah di putuskan markaz Jakarta karena setiap negara mempunyai tertib masing-masing tergantung kondisi negara tersebut.
6. Bawa alat khidmad sendiri,
Jangan mengharap kepada orang tempatan karena itu sama saja mengharap kepada makhluk dan kalau hal itu sampai kita lakukan berarti kita telah menyalahi salah satu dari tertib dakwah, sebagai contoh kita bisa lihat kalau jamaah Pakistan datang ke Indonesia maka mereka membawa alat khitmad sendiri, tidak pernah mengharap alat khitmad dari Indonesia, seharusnya kita juga begitu apalagi kita hanya keluar antar daerah / khalaqoh.
Hal-hal lain yang perlu kita sampaikan dan tekankan kepada istri kita sebelum berangkat keluar masturah.
1.       Waktu keluar jangan membawa barang dagangan, karena waktu keluar kita ingin menekan dunia bukan malah memasukan atau menambah dunia, sangat tidak di benarkan terjadi transaksi jual beli saat keluar.
2.       Jangan tanya ke masturah yang lain tentang ; pekerjaan suami mereka, gajinya dan jangan tanya sudah punya anak berapa karena kalau ada masturah yang mandul akan merasa tersinggung. Kita keluar bukan untuk membicarakan hal-hal tersebut kita keluar hanya untuk membicarakan perkara agama.
3.       Kalau mendengar berita yang tak baik maka sampaikan kepada istri kita agar membohongkan itu berita , karena kita keluar sedang melatih untuk mendengar dan membicaraan hal-hal yang baik-baik saja. Katakan pada istri kita “Ketika keluar kamu hanya punya hak untuk melihat kebaikan orang dan kamu tidak punya hak melihat keburukan orang.” kalau hal ini di lakukan maka akan tumbuh kasih sayang
4.       Ketika keluar maka kita targib istri kita jangan bawa pakaian banyak-banyak, baik ketika keluar 3 hari, 15 hari , 40 hari dst
5.       Jangan membawa perhiasan berharga , semua di lepas , karena ketika kita keluar ingin menampilkan penampilan yang semua orang bisa ikut dalam dakwa bukan menampilkan tampilan yang mewah , karena semua orang bisa hidup sederhana tapi tak bisa hidup mewah
6.       Untuk jamaah 3 hari di anjurkan untuk hari pertama membawa makanan sendiri sampai makan malam , sehingga tuan rumah tidak susah dengan kita.
Ya Allah pilihlah kami , anak dan istri serta keturunan kami untuk meneruskan kerja dakwah, Dakwah sebagai maksud hidup, hidup untuk dakwah, dakwah sampai mati dan mati dalam dakwah.

1 komentar: