SELAMAT DATANG TELAH BERKUNJUNG DI BLOG KAMI AHBAB MERAUKE AHBAB MERAUKE /Abdul fatah Halaqoh Semangga: KHONA'AH

Rabu, 07 Agustus 2013

KHONA'AH


HADITS RASULULLAH SAW. TENTANG QANA’AH, SABAR DAN MEMINTA LANGSUNG
KEPADA ALLAH TANPA MEMINTA KEPADA MAHLUK

Ö]äY #e?moi Ù êãdqA<dä]  unQêéM< 8qRBi oæêã9çQ oQ
cEq~Yêäæäte?m äY Ö^Y #e ?moip u&]äY 9B% ke@äînæäte?m ýY
       g-ü pã g-äQ \> ue êã

Dari Abdullah bin Mas’ud ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa kelaparan lalu mengadukannya kepada manusia, maka kelaparannya tidak akan berhenti. Dan barang siapa kelaparan, lalui ia mengadukannya hanya kepada Allah swt., maka Allah akan lansung memberinya rezeki atau disegerakan baginya rezekinya yang terlambat.” (Tirmizi). 
Keterangan:
Barang siapa berkeliling untuk meminta-minta, maka kelalaparanya tidak akan berakhir, yaitu usahanya tidak akan terpenuhi. Meskipun dengan meminta itu keperluanya terpenuhi, tetapi menurut ukuran tawakal, keperluan itu masih belum terselesaikan. Sebalinya jika meminta kepada Allah untuk menyelesaikannya, pasti keperluanya akan diselesaikan oleh Allah. Apabila belum diselesaikan, maka Allah akan menyempurnakannya.
Dari Kabsyah ra. berkata, Rasulullah saw. Bersumpah,”Barang siapa membuka pintu meminta-minta kepada manusia, maka Allah akan membuka baginya pintu kefakiran.” Dari Abdurrahman bin Aufa ra.., Rasulullah saw. bersumpah, “Orang yang selalu meminta-minta akan menjadi fakir dan serba kekurangan.’’ Hadits lain menyebutkan, ‘’Barang siapa mengadukan kelaparan dan keperluannya kepada Allah, maka Allah swt. akan segera menjauhkan kefakirannya.” Yaitu dengan cepat mati atau cepat kaya.
Cepat mati disini mempunyai dua maksud.
1.       Ketika maut tiba. Dimana sebelumnya datang kelaparan, ia sudah dijemput oleh mautnya, sehingga ia tidak mengalami kelaparan.
2.       Matinya seseorang membuat kaya, seperti mendapat warisan dari orang yang meninggal dunia atau seseorang yang sebelum wafatnya berwasiat; “Hendakny sebagian hartaku diberikan kapada sifulan;
Abu Dzar ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Saya menasehatimu agar bertakwa kepada Allah. Baik ketika sendirian ataupun ketika banyak orang. Apabila terlanjur berbuat jahat atau dosa, maka untuk menebusnya sertailah dengan perbuatan baik. Dan jangan meminta kepada siapapun, jangan menaruh amanah kepada orang. Jangan menjadi hakim diantara dua orang (menjadi hakim adalah pekerjaan penting, bukan kemampuan sembarang orang).”
Diriwayatkan dalam sebuah hadist, “Barangsiapa rela dengan rezeki yang sedikit dan qana’ah serta bertawakal kepada Allah swt., maka dia tidak perlu sulit untuk mencari pencaharian (Allah akan mencukupinya).”Riwayat lain menyebutkan, Barangsiapa ingin menjadi orang yang paling kuat, hendaklah ia bertawakal kepada Allah swt.. Barangsiapa ingin menjadi paling kaya hendaklah ia lebih meyakini apa-apa yang ada di sisi Allah swt.sebagaimana benda itu miliknya. Barangsiapa ingin menjadi paling mulia, berusahalah bertawakal kepada Allah. Dan ini sudah terbukti, bahwa terpengaruh takwa pada seseorang itu, tidaklah seperti pengaruh benda-benda lainya. Sejauhmana orang itu bertakwa kepada Allah, maka sejauh itu pula ia akan menjadi lebih mulia dan lebih terhormat di hati oarang-orang.
Dari wahab rah.a., Allah berfirman apabila hamba telah bertawakal kepada-Ku, maka ketika langit dan bumi berhimpit, niscaya akan Ku keluarkan ia kesulitan tersebut.” Ibnu Abbas ra. berkata, “Allah telah mewahyukan kepada isa as., “Bertakwalah kepada-Ku, niscaya Aku akan mencukupi keperluanmu. Dan janganlah mencari wali selain Aku, agar Aku tidak meninggalkanmu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar