“ADAP-ADAP
JAULA”
Jaula terdiri empat amalan:
- Satu amalan dibuat di luar masjid dan sisanya yang tiga didalam masjid yaitu Taqrir, Istiqbal dan Doa.
- Siapapun yang ikut salah satu amaln tersebut akan mendapatkan semua ganjaran baik dia diluar maupun di dalam masjid. Jamah yang keluar jika mencukupi hendaknya 10 orang. Hendaknya yang jadi dali adalah orang yang berpengaruh atau di kenal di kampung itu dan mengenal situasi kampung itu.
- Pertama kali betulkan niat kita, kelihatanya usaha jaula ini untuk orang lain mengajak shalat orang lain, tetapi hakekatnya jaula adalah untuk diri kita.
- Kita keluar jaula dalam rangka untuk belajar mengeluarkan ghairullah (selain Allah) dalam hati kita dan memasukkan satu-satunya zak-Nya Allah dalam hati kita, untuk itu betulkan dan luruskan niat kita.
- Walaupun kita buat jaula di kampung kita, namun fikir kita adalah seluruh alam.
- Inilah usaha orang-orang yang dekat dengan Allah yaitu usaha para Ambiya a.s sahabat, wali-wali Allah atau para masyaikh.
- Dan sesungguhnya amalan jaula ini Allah swt. akan sebarkan kesannya di seluruh alam.
- Kita buat jaula dengan jasbah memberi kebaikan dan kasih sayang kepada umat sehingga saudara-sauadara seimanpun niat buat usaha ini, sehingga mereka mendapatkan kebahagiaan dunia dan akherat.
- Selanjutnya buat jaula ini dengan fikir dan dzikir lisan kita penuh dengan tasbihat begitupula hati kita penuh dengan fikir.
- Di saat berzikir hendaknya agak dikeraskan, sebatas kita sendiri yang dengar.
- Ketika ditempat-tempat yang penuh dengan kelalain dan tempat-tempat pelampiasan nafsu, kita berzikir, maka kita bagaikan pelita ditengah malam, kemudian hati kita penuh dengan fikir bagaimana ghairullah keluar dari hati kita.
- Disaat berjalan seakan-akan kita tidak saling kenal satu dengan yang lainnya, tidak berbicara agama, karena dengan berbicara fikir akan hilang.
- Berjalan dengan kerisauan” Bagaimana iman saya semakin kuat dan bagaimana hawa keimanan bisa tersebar di seluruh alam. kita berjalan dengan menundukan pandangan jangan sampai pandangan mata kita terarah pada suatu yang di larang Allah swt. berserta itu jaga pandangan mata kita jangan tertuju kearah benda-benda dunia. Karena penglihatan adalah jalan penerimaan ketika kita melihat rumah-rumah yang megah, mobil-mobil yang mewah dan yang lainya maka kebesaran benda-benda itu akan masuk dalam hati kita. Padahal mengapa kita keluar buat jaula?
- Kita keluar jaula supaya kebesaran Allah masuk dalam hati kita. Jika seandainya kebesaran benda masuk dalam hati kita, maka kebesaran Allah tidak akan masuk dalam hati. Untuk itu hedaknya kita jaga pandangan mata kita.
- Kita bawa iman yang lemah dan kita dakwahkan pentignya iman supaya iman kita jadi kuat.
- Tiga, empat, lima, langkah sebelum sampai depan pintu rumah saudara kita maka berhenti, jangan berdiri di depan pintu, jangan memencar, tetapi hendaknya berdiri di samping kiri atau kanan pintu rumah dan hendaknya berkumpul di satu tempat jangan berpencar, jika tuan rumah keluar maka kita pandang dengan pandangan kemulyaan, karena dia orang yang beriman.
- Jaula adalah sumber pengumpulan segala kebaikan yang dengannya kita bawa dalam kehidupan kita.
- Dalil berusha mentawajuhkan tuan rumah untuk mendengarkan pembicaraan mutakalim. Contoh jika belum pakai baju disuruh pakai baju terlebih dahulu dan jika bawa anak maka di suruh serahkan sama ibunya anjurkan dalil berkata “ Masya Allah pak ini ada tamu, hamba-hamba Allah dari rumahnya Allah, akan berbicara tentang agama Allah, Allah maha besar Agamanyapun besar mari kita dengarkan insyaaalh akan banyak manfaatnya.”
- Saat mutakalim berbicara semua behenti berzikir mendengarkan dengan perasaan berhajat dan membetulkan dalam hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar