Assalamu'alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh… Bismillaahirrahmaanirrahiim
Sadarkah kita bahwa alam semesta Allah
swt ciptakan untuk manusia sebagai ujian, sedangkan manusia Allah swt ciptakan
untuk negeri akhirat , barang siapa yg tahu maksud dia di ciptakan maka akan
berjaya begitu juga sebaliknya, apabila kita tidak mengerti maksud Allah
ciptakan kita maka kegagalan dari sejuta kegagalan yang akan kita terima, baik
di dunia yang sementara ini maupun di akhirat yang selama-lamanya.
Allah swt ciptakan kita untuk
meneruskan kerja Nabi saw, mengajak umat untuk takluk dan taat kepada Allah
swt.
Sebagaimana firman-Nya : "
Kamu(umat Muhammad) adalah sebaik-baiknya umat yang di lahirkan untuk faedah
manusia, kamu menyeru ( berbuat ) kebaikan dan mencegah dari kemungkaran dan
kamu beriman kepada Allah swt."
Artinya kita adalah umat terbaik dan
akan tetap menjadi umat terbaik apabila ada 3 perkara dari diri kita : menyeru ( berbuat ) kebaikan, mencegah dari
kemungkaran dan beriman kepada Allah swt. Tetapi apabila 3 perkara ini tidak
ada dalam diri kita maka kehancuran dan kehinaan yang akan terjadi.
Kalau kita lihat di dalam alqur'an
hanya beberapa ayat saja yang berkenaan dengan ibadah ( shalat, zakat , puasa
dst) tapi ayat-ayat yang membahas tentang dakwah ( menyeru berbuat kebaikan dan
mencegah kemungkaran ) begitu banyaknya.
Banyak ayat yang menceritakan dakwah
para nabi terhadap kaumnya dan bagaimana para nabi mendapatkan kesulitan dalam
berdakwah, bahkan di dalam alqur'an juga diceritakan dakwah para binatang (
burung hud-hud dan semut pada zaman Nabi Sulaiman as ) intinya hampir
keseluruhan isi alqur'an berisikan tentang dakwah dan bagaimana dakwah itu di
buat.
Dakwah adalah mutiara di awal zaman
dan akan tetap menjadi mutiara di akhir zaman. Allah swt utus 124,000 Anbiya
sejak Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad saw hanya untuk dakwah, mereka
menghabiskan waktu dan fikirnya agar bagaimana setiap hati manusia kenal dan
taat kepada Allah swt.
Membentuk hati manusia merupakan
perkara yang sangat penting, agar sifat-sifat mulia masuk pada setiap diri
manusia. Apabila sifat-sifat yang mulia ini masuk ke dalam diri manusia, mereka
akan taat pada perintah Allah swt, dan akan meninggalkan seluruh larangan Allah
swt. Namun sebaliknya jika hati tidak punya sifat-sifat mulia, manusia akan
menjadi lebih "buas" daripada binatang.
Dahulu dikota Makkah kaum jahiliyah
sangatlah buruk akhlaknya. Ditengah-tengah kejahilan kafir Quraisy, Nabi
Muhammad saw dilahirkan. Sejak ia lahir sampai berusia 40 tahun tidak ada
dakwah sehingga orang-orang kafir Quraisy belum berubah. Setelah berumur 40
tahun beliau diangkat menjadi Nabi. Sekembalinya dari Gua Hira , Nabi saw mulai
berdakwah di ....kota.... Mekkah.
Lelaki pertama yang menerima dakwah
beliau adalah Abu Bakar Shiddiq ra., Wanita pertama yang mengakui kerasulan
Muhammad saw adalah istri beliau Khadijah r.ha. dan pemuda yang masuk Islam
adalah Ali bin Abi Thalib.
Dengan berbagai pengorbanan ,
rintangan dan tentangan serta fikir, risau dan gerak Rasulullah saw dan para
sahabat memulai dakwah ini. Mereka yakin dengan janji-janji Allah, menyandarkan
hanya kepada Allah atas setiap permasalahan hidup. Yang pada akhirnya penduduk
Mekkah dan Madinah begitu banyaknya masuk Islam. Suasana dan keadaan tanah
Hijaz Jajirah Arab berubah menjadi sumber hidayah ke seluruh alam.
Kita lihat Bani Israil, mereka anak
cucu Nabi yang berpusat di Mesir. Mereka keturunan para Nabi, tapi kerana
meninggalkan dakwah maka Allah swt hinakan mereka.
Kesimpulannya, jika dakwah dibuat maka
akan lahir dari rahim-rahim wanita kafir para pejuang agama ( para sahabat nabi
), tapi apabila dakwah ditinggalkan maka akan lahir dari rumah-rumah orang
Islam para penentang agama.
Apabila setiap hari kita buat dakwah
maka akan lahir keyakinan yang sempurna terhadap Allah swt, kerana sesungguhnya
dakwah merupakan sarana tarbiah untuk mencapai kesempurnaan iman secara bertahap-tahap.
Dengan dakwah setiap orang diharapkan :
1. Yakin / Iman mereka
seperti Iman dan Yakinnya Nabi saw.
2. Risau dan Fikir
seperti risau dan fikirnya Nabi saw.
3. Maksud / tujuan
hidup seperti Maksud / tujuan hidup Nabi saw.
4. Mizas kecintaan seperti
Mizas / kecintaan Nabi saw.
5. Tertib hidup
seperti tertib hidup Nabi saw.
Ukuran kerja dakwah adalah bagaimana
semakin hari para pekerja dakwah semakin dekat dengan Allah swt, Iman , amal
dan hatinya hari demi hari menjadi baik. Hubungan dengan keluarga semakin baik
, dengan tetangga, dengan rakan-rakan di kolej dan lain2 sebagainya menjadi
baik. Bila kita buat dakwah hari-hari tapi Iman , amal dan hatinya tidak
berubah masih sama seperti ketika kita belum buat dakwah, bererti ada yang
salah dengan dakwahnya atau barang kali ada yang salah dengan niatnya ketika
berdakwah. ....
Ukuran kerja dakwah bukan untuk orang
lain tapi diri kita, adakah diri kita ini semakin dekat dengan Allah atau tidak
kerana Allah swt tidak melihat hasil dari usaha kita , tapi Allah swt melihat
kesungguhan dan ketaatan kita dalam menjalankan setiap perintah-Nya ....
Sebagai mana di ceritakan ketika
Ibrahim telah menyelesaikan pembangunan ka'bah, dia berkata : "Ya Allah,
aku telah menyelesaikan pembangunan rumah-Mu yang suci." Allah pun
menjawab,"Wahai Ibrahim, serulah manusia niscaya mereka akan datang untuk
mengerjakan haji ." Ibrahim as berkata,"Ya Allah, bagaimana suaraku
akan sampai kepada mereka?" Allah menjawab, "Engkau hanya menyeru
perintahku, sedangkan akulah yang akan menyampaikan kepada mereka.".....
Begitu juga dengan kita hari ini,
lakukan saja yang menjadi tugas kita selebihnya biar Allah yang selesaikan.
Nabi Nuh as buat dakwah selama 950 tahun hanya menghasilkan 83 orang bahkan
anak dan Istri Nabi Nuh menentang dakwah Nabi Nuh. Tapi Nabi Nuh tetap buat
dakwah semaksimal mungkin. Masalah ada yang suka atau tidak itu bukan urusan
kita , yang menjadi urusan kita kalau kita tidak buat dakwah, kerana Allah
pasti akan hinakan kita. Masalah ada orang yang menentang biar Allah swt yang
selesaikan, tugas kita hanyalah lagi dan lagi buat dakwah untuk memperbaiki
diri. ....
Kita dapat lihat Kaum 'Ad yang
menentang Nabi Hud di hancurkan Allah dengan angin taufan. Kaum Tsamud yang
menentang dakwah Nabi Shalih Allah hancurkan dengan bunyi trompet Malaikat,
sehingga jantung mereka gugur. Begitu juga dengan Nambrut yang menentang Nabi
Ibrahim as dan Fir'aun yang menentang Nabi Musa as. intinya kita lakukan apa
yang Allah swt perintahkan selebihnya biar Allah swt yang selesaikan.....
Semoga Allah swt gunakan harta dan
diri kita untuk agamanya,
menjadikan dakwah maksud hidup, hidup untuk dakwah, dakwah sampai mati dan mati
dalam dakwah dan membangkitkan kita kelak menjadi umat baginda Rasulullah saw.
amien.....