SELAMAT DATANG TELAH BERKUNJUNG DI BLOG KAMI AHBAB MERAUKE AHBAB MERAUKE /Abdul fatah Halaqoh Semangga: September 2017

Sabtu, 30 September 2017

SEDEKAH

Sedekah semuanya baik, namun antara satu dengan yang lain berbeda keutamaan dan nilainya, tergantung niat, kondisi orang yang bersedekah dan kepentingan proyek atau sasaran sedekah. Di antara sedekah yang utama menurut Islam adalah sbb:

Sedekah Sirriyyah
Sedekah sirriyyah adalah sedekah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Sedekah ini sangat utama karena lebih mendekati ikhlas dan selamat dari sifat riya’. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Jika kamu Menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.” (QS. Al Baqarah: 271)
Perlu diketahui, bahwa yang utama untuk disembunyikan adalah pada sedekah kepada fakir dan miskin. Hal ini, karena ada banyak jenis sedekah yang mau tidak mau harus ditampakkan, seperti membangun masjid, membangun sekolah, jembatan, membuat sumur, dakwah, membekali pasukan jihad dan sebagainya.
Di antara hikmah menyembunyikan sedekah kepada fakir miskin adalah untuk menutupi aib saudara kita yang miskin tersebut. Sehingga tidak tampak di kalangan manusia serta tidak diketahui kekurangan dirinya. Tidak diketahui bahwa tangannya berada di bawah dan bahwa dia orang yang tidak punya. Hal ini merupakan nilai tambah tersendiri dalam berbuat ihsan kepada fakir-miskin. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memuji sedekah sirriyyah, memuji pelakunya dan memberitahukan bahwa dia termasuk tujuh golongan yang dinaungi Allah Subhanahu wa Ta’ala nanti pada hari kiamat.

Sedekah Dalam Kondisi Sehat
Bersedekah dalam kondisi sehat lebih utama daripada berwasiat ketika sudah menjelang ajal, atau ketika sudah sakit parah dan sulit diharapkan kesembuhannya. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab:

« أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ ، تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى ، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ قُلْتَ : لِفُلاَنٍ كَذَا ، وَلِفُلاَنٍ كَذَا ، وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ » .

“Engkau bersedekah dalam kondisi sehat dan berat mengeluarkannya, dalam kondisi kamu khawatir miskin dan mengharap kaya. Maka janganlah kamu tunda, sehingga ruh sampai di tenggorokan, ketika itu kamu mengatakan, “Untuk fulan sekian, untuk fulan sekian, dan untuk fulan sekian.” Padahal telah menjadi milik si fulan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sedekah Setelah Kebutuhan Wajib Terpenuhi
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.” (QS. Al Baqarah: 219)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ الصَّدَقَةِ مَا كَانَ عَنْ ظَهْرِ غِنًى ، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ
“Sedekah yang terbaik adalah yang dikeluarkan selebih keperluan, dan mulailah dari orang yang kamu tanggung.” (HR. Bukhari)

Sedekah dengan Kemampuan Maksimal
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ جُهْدُ الْمُقِلِّ وَ ابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ
“Sedekah yang paling utama adalah sedekah maksimal orang yang tidak punya, dan mulailah dari orang yang kamu tanggung.” (HR. Abu Dawud dan Hakim)
Imam al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah berkata, “Hendaknya seorang memilih untuk bersedekah dengan kelebihan hartanya, dan menyisakan secukupnya untuk dirinya karena khawatir terhadap fitnah fakir (kemiskinan). Sebab, boleh jadi dia akan menyesal atas apa yang dia lakukan (dengan berinfak seluruh atau melebihi separuh harta) sehingga merusak pahala. Sedekah dan kecukupan hendaknya selalu eksis dalam diri manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengingkari Abu Bakar yang keluar dengan seluruh hartanya, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tahu persis kuatnya keyakinan Abu Bakar dan kebenaran tawakkalnya, sehingga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak khawatir fitnah itu menimpanya sebagaimana Beliau khawatir terhadap selain Abu Bakar. Bersedekah dalam kondisi keluarga sangat butuh dan kekurangan, atau dalam keadaan menanggung banyak utang bukanlah sesuatu yang dikehendaki dari sedekah itu. Karena membayar utang dan memberi nafkah keluarga atau diri sendiri yang memang butuh adalah lebih utama. Kecuali jika memang dirinya sanggup untuk bersabar dan membiarkan dirinya mengalah meskipun sebenarnya membutuhkan sebagaimana yang dilakukan Abu Bakar dan itsar (mendahulukan orang lain) yang dilakukan kaum Anshar terhadap kaum muhajirin.”
Oleh karena itu, para ulama mensyaratkan bolehnya bersedekah dengan semua harta apabila orang yang bersedekah kuat, mampu berusaha, bersabar, tidak berutang dan tidak ada orang yang wajib dinafkahi di sisinya. Ketika syarat-syarat ini tidak ada, maka bersedekah ketika itu adalah makruh.

Menafkahi anak-istri
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى رَقَبَةٍ وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِى أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ » .
“Ada dinar yang kamu infakkan di jalan Allah, dinar yang kamu infakkan untuk memerdekakan budak dan dinar yang kamu sedekahkan kepada orang miskin. Namun dinar yang kamu keluarkan untuk keluargamu (anak-isteri) lebih besar pahalanya.” (HR. Muslim)

Bersedekah Kepada Kerabat
Disebutkan bahwa Abu Thalhah radhiyallahu ‘anhu memiliki kebun kurma yang sangat indah dan sangat dia cintai, namanya Bairuha’. Ketika turun ayat:
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.” (QS. Ali Imran: 92)
Maka Abu Thalhah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengatakan bahwa Bairuha’ diserahkan kepada Beliau, untuk dimanfaatkan sesuai kehendak Beliau. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyarankan agar ia membagikan bairuha’ kepada kerabatnya. Maka Abu Thalhah melakukan apa yang disarankan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan membagikannya untuk kerabat dan keponakannya

Bersedekah Kepada Kawannya yang Berada di Jalan Allah
 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
« أَفْضَلُ دِينَارٍ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ دِينَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى عِيَالِهِ وَدِينَارٌ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ عَلَى دَابَّتِهِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى أَصْحَابِهِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ »
“Dinar yang paling utama adalah dinar yang dikeluarkan seseorang untuk menafkahi keluarganya, dinar yang dikeluarkan untuk kendaraannya (yang digunakan) di jalan Allah dan dinar yang dikeluarkan kepada kawannya di jalan Allah.” (HR. Muslim)
مَنْ جَهَّزَ غَازِياً فِى سَبِيلِ اللَّهِ فَقَدْ غَزَا ، وَمَنْ خَلَفَ غَازِياً فِى سَبِيلِ اللَّهِ بِخَيْرٍ فَقَدْ غَزَا

“Barang siapa mempersiapkan (membekali) orang yang berperang, maka sungguh ia telah berperang. Barang siapa yang menanggung keluarga orang yang berperang, maka sungguh ia telah berperang.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jumat, 22 September 2017

10 MUTIARA YANG BAKAL HILANG


*- السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته .*

*- بسم اللّٰه الرحمن الرحيم .*
   _*• Sewaktu Rasulullah SAW sakit, terlontar satu pertanyaan kepada malaikat Jibril as :*_
   _"Wahai Jibril... apakah kamu akan turun ke bumi setelah aku tiada...?"_
_*Malaikat jibril menjawab :*_
   _"Masih Yaa Rasulullah, aku akan turun ke bumi untuk mengambil 10 Mutiara hidup sepeninggal diri engkau."_
_*Rasulullah saw bertanya lagi :*_
    _“Mutiara apakah yang akan kamu ambil...?"_
_*Malaikat Jibril as jawab :*_  

*- (الأَوَّلُ) أَرْفـَعُ البـَرَكَةَ مِـنَ الأَرْضِ*
   _• "Mutiara pertama yang akan aku ambil dari muka bumi  adalah : *BARAKAH* (Keberkahan)"..._

   *- ( وَالثـََّانىِ) أَرْفَـعُ المَحـَبَّةَ مـِنْ قُلُـوْبِ الخَـلْقِ*
   _• "Mutiara Kedua adalah : *RASA CINTA* (Mahabbah) yang bersemayam dihati manusia.."_

   *- (وَالثـََّالِـثُ) أَرْفَـعُ الشـُّفْـقـَةَ مِنْ قُلُـوْبِ الأَقـاَرِبِ*
   _• "Mutiara Ketiga adalah : *RASA KASIH SAYANG* diantara keluarga (kasih sayang diantara keluarga semakin menipis)."_

   *- (وَالرَّابـِعُ) أَرْفـَعُ العـَدْلَ مِنَ الأُمَراَءِ*
   _• "Mutiara ke empat adalah : *KEADILAN* di hati para pemimpin."_

   *- (وَالخـاَمِسُ) أَرْفَـعُ الحَـياَءَ مـِنَ النِّـساَءِ*
   _• "Mutiara Kelima adalah : *RASA MALU* yang ada dihati para wanita.." (Banyak Berkata, berpenampilan, dan bersikap yang tidak pantas)."_

   *- (وَالسـَّادِسُ) أَرْفَـعُ الصـَّبْرَ مِـنَ الفُقَـراَءِ*
   _• "Mutiara Ke Enam adalah : *RASA SABAR* orang-orang fakir.."_

   *- (وَالسـَّابِـعُ) أَرْفَـعُ الـوَرَعَ وَالزُهْـدَ مِنَ اْلعـُلَمـاَءِ*
   _• "Mutiara Ketujuh adalah : *WARA'* dan *ZUHUD* dari para ulama." (Wara' adalah sangat berhati-hati menjaga diri dari yang syuhbat dan yang haram, sedangkan zuhud itu (Hati) yang tidak mementingkan harta-dunia, kedua-duanya merupakan ciri seorang ulama. Jika wara' dan zuhud telah hilang dari ulama maka nilai jati dirinya tergores)."_

   *- (وَالثََّـامِـنُ) أَرْفَـعُ السَّـخاَءَ مِنَ الأَغْنـِياَءِ*
   _• "Mutiara Kedelapan adalah :  *KEDERMAWANAN* 0rang-0rang kaya.."_

   *- (وَالتـَّاسـِعُ) أَرْفَـعُ القــُرْآنَ*
   _• "Mutiara Kesembilan  adalah : *MENGANGKAT AL-QUR'AN..* (menghilangkan Ruh/ khasiyah al-Qur’an itu sendiri sebagai panduan dalam kehidupan)."_

   *- (العـاَشِـرُ) أَرْفَـعُ الإِيْمـاَنَ*
   _• "Mutiara (yang akan aku ambil dari muka bumi) yang kesepuluh adalah : *IMAN.*_

   _*• Saudaraku, Itulah mutiara² yang paling berharga, bila satu persatu hilang dari masing² kita, maka itu namanya kiamat kecil, tapi bila hilang satu persatu di tengah² seluruh umat manusia, maka itulah awal kiamat besar, 0leh karena itu selagi masih ada nafas kehidupan kita, mari masing² menjaga mutiara yang paling berharga dari kepunahan...*_
*- والله أعلم بالصواب .*
_"Semoga bermanfa'at...aamiin..."_
*- والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته .* 

Senin, 18 September 2017

"APLIKASI Phothosop C3 & Corel Draw x4"

Asslamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
 saya akan berbagi aplikasi gratis yaitu Aplikasi Photoshop c3 dan Corel Draw x4 bagi saudara yang ingin mendownloadnya silahkan download di bawah ini. semoga dapat bermanfaat utuk anda silahkan.
1. Aplikasi Phoshop cs3
2. Aplikasi Corel Draw x4

Kamis, 14 September 2017

DAKWAH WA TABLIGH


HANYA DI SINI.. HANYA DISINI, saya menemukan orang yg belajar tersenyum ketika dihina... HANYA DISINI, saya menemukan orang yg sedih ketika dipuji... HANYA DISINI, saya menemukan si miskin berniat keliling dunia... HANYA DISINI, saya menemukan si kaya yg merasa tidak punya apa2... HANYA DISINI, saya menemukan pejabat dan yg berpangkat bisa makan bersama satu nampan dengan penjual asongan... HANYA DISINI, saya menemukan seorang yg dahulu preman, pencuri, penzina, perampok, pemabuk kini menjadi beriman... HANYA DISINI, saya menemukan yg diangkat menjadi pemimpin bukan menjadi bahagia tapi bersedih... HANYA DISINI, saya menemukan jika orang yg tidak diterima usulnya malah bersyukur memuji Allah... HANYA DISINI, saya menemukan orang yg beristigfar kepada Allah ketika usulnya diterima... HANYA DISINI, saya menemukan orang yg belum pernah saya kenal ataupun saya lihat tetapi ketika berjumpa seperti telah mengenal puluhan tahun dalam senyum dan pelukannya... HANYA DISINI, saya menemukan orang yg mempunyai mobil mewah tapi dia mau berjalan kaki selama 4 bulan... HANYA DISINI, saya melihat orang yg bersyukur dengan apapun makanan yg ada dihadapananya (sekalipun makanan itu tidak enak dan tidak ada rasanya)... HANYA DISINI, saya menemukan orang yg memikirkan kehidupan saya diakhirat kelak, padahal saya tidak pernah mengenal sebelumnya... HANYALAH DISINI, saya diajari membaca Al Fatiha padahal saya sudah puluhan tahun hafal diluar kepala... HANYA DISINI, saya serasa merasakan pengorbanan Rosulallah Muhammad dan para sahabat ra.hum... HANYA DISINI, saya menemukan orang yg mau belajar menghidupkan sunah Rasulullah walaupun sindiran selalu menjadi teman... HANYA DISINI, saya mendapati orang ketika dihina dicaci & dimaki tapi malah merasa senang... HANYA DISINI, saya menemukan orang yg belajar sabar menahan amarahnya sekalipun sindirian dan hinaan datang dengan kesengajaaan... HANYA DISINI, saya belajar tidak bergantung kepada makhluk tetapi bergantung hanya kepada Allah... HANYA DISINI PULA, saya menemukan orang yg mau bersusah payah agar hidupnya berakhir disini untuk keridhoan Allah...

Afwan ini bukan ta'ashub tp ini memang sudah fakta realita dan terbukti dengan pengalaman dan yang ana lihat dengan mata kepala ana sendiri...7
Subhanallah.....

Rabu, 13 September 2017

"JANGAN BINGUNG"


Oleh: Nizamuddin Al-Markazi

Mari kita kembali ke sejarah, kita sama sama ambil sejarah yg ada dalam Bidayah wa Nihayah Karangan Ibnu Katsir rah,. Jangankan Maqom ulamak, Maqom shahabat saja bisa terkena Dengan Adu domba atau tipu mushlihat ahli bathil Yaitu Yahudi Laknatullah, coba lihat kisah di zaman Sayidina Utsman ra, siapa yg membelot saat itu, siapa yg griliya mendoktrin orang2 agar membenci Amirul Mu'minin, sehingga ia mendapat masa 2000 lbh kata ibnu katsir rah, setelah punya kekuatan ia kesana kemari menjelekkan amirnya sendiri yaitu Sayidina Utsman ra, tdk terima keputusan keputusan Sayidina Utsman, bahkan mereka  sampai rela membunuh Sayidina Utsman ra, siapa otaknya? Dia adalah ibnu Dabba' Laknatullah 'alaih, orang yahudi yg di kirim masuk di tengah2 orang islam dan pura pura jadi islam bahkan pura pura jadi ulama', setelah Sayidina Utsman Ra wafat mereka tidak berhenti, mereka mengadu domba antara Sayidatina Aisyah dengan Sayidina Ali ra, yg saat itu sayidina Ali adalah amir yg sah, yg di bai'at oleh sebagian shahabat setelah wafatnya Sayidina Utsman ra, dengan adu domba ibnu daba' dan konco konconya sehingga terjadilah pertikayan anta Sayidatina Aisyah dgn Sayidina Ali atau menantu dgn mertua atau sahabat dgn sahabat Nabi saw, jadi jangan bingung, kok ulamak bisa berbeda pendapat, wong sahabat saja bisa di adu domba sama yahudi, lanjut ke kisah Sayidina Ali ra, setelah di atas tadi pecah, yahudi tdk puas, terus mengadu domba yg sampai terjadi perpecahan di antara Sayidina Mu'awiyah ra dan Sayidina 'Ali ra, sahabat antara sahabat di adu domba sehingga ummat islam saat itu mereka satu sama lain saling jelekkan, saling hina dan caci maki, bahkan sampai terjadi peperangan, siapa otak di zaman Sayidina Ali ra, dia adlah ibnu muljam laknatullah, dia ahli tafsir ulamak besar di kalangan mereka, dia yg bunuh Sayidina 'Ali ketika Sayidina 'Ali berangkat solat subuh, ketika di exekusi apa kata laknat ibnu muljam itu, dia mengatakan Silahkan cincang tubuhku sesuka mu tapi jangan potong lidahku agar aku senantiasa berzikir kepada Allah, coba perhatikan ucapannya! Sudah jelas ahli neraka, membunuh Sayidina Ali ra tapi mash bisa ia mendoktrin orang2 untuk menunjukkan bahwa dia pihak yg benar, padahal dia yg menjelekkan Sayidina Ali ra, menentang arahan2 sayidina Ali yg saat itu menjadi Amir sah, dia yg griya mengajak orang agar benci sayidina Ali ra dan kirim orang ke Sayidina Mu'awiyah untuk mengadu domba Mu'awiyah, tapi mash ia merasa dia pihak yg benar,..

Maka Ibnu Katsir katakan: Sikap kita Ahlussunnah Wal Jamaah yg saat ini yaitu di masa ibnu katsir dan setrusnya, adalah Semua sahabat itu benar dan yg salah adalah Yahudi dan munafiq yg mengadu domba sahabat,.

Saudaraku jadi janga bingnug dgn keadaan ini, tetap lah istiqomah dengan satu arahan yaitu arahan Nizamuddin biarkan saudara kita yg lain dakwah dengan cara sendiri atau arahan masing2 memang itu menurut mereka baik, asal jangan saling memfitnah dan menjelekkan, Dakwah ini Asasnya adalah Arahan, yaitu arahan Amir yg sah,
1. Zaman Baginda Nabi saw, siapa yg ikut arahan beliau dialah yg selamat,
2. Zaman Sayidina Abu Bakar ra amir yg sah, siapa yg ikuti arahan beliau dia yg selamat bahkan Sayidina Umar ra wajib ikuti arahan Abu Bakar ra, liat kisa ketika Abu bakar memegang jenggot umar ra, saat pengiriman jamaah ke Musailamah al kazzab.
3. Zaman Sayidina Utsman ra amir yg sah, siapa yg ikuti arahan beliau mereka yg selamat,..
4. Zaman Sayidina Ali ra amir yg sah, siapa yg ikut arahan beliau mereka yg selamat,.
5. Begitu juga zaman Maulana ilyas rah amir yg sah, siapa yg ikuti arahan beliau mereka yg istiqomah dan selamat dari fitnah
6. Zaman maulana yusuf rah amir yang sah. Siapa yg ikuti arahan beliau merekalah yg mendapat berkah menjadi asbb hidayah.
7. Di zaman Maulana Inamul Hasan rah amir yg sah, siapa yg ikuti arahan beliau merekalah yg mendapat berkah dan menjadi asbb hidayah.
8. Begitu juga saat ini Amir sah Maulana Sa'ad Db, siapa yg mengikuti arahan beliau merekalah yg mendapat berkah yb terus menerus buat kerja seperti awal yaitu kerja mengajak manusia kepada Allah tdk terkesan dengan suasana dan keadaan dan tdk terkena adu domba Ahli bathil atau yahudi laknatullah...

Smg saudara2ku tdk bingung lagi, tetap satu arahan Yaitu Nizamuddin dan satu amir yaitu Maulana Sa'ad Db, jangan terkesan dgn ucapan siapapun yakinlah bahwa selama arahan itu baik tdk menyimpang dr syari'at maka jalankan dan yakin itu haq dan kita semua tau tdk ada arahan yg menyimpang dari Nizamuddin walau seujung kuku.... syukron

Kamis, 07 September 2017

JAORD MEKAH DAN MADINAH


Jord di makkah dan madina dibuat oleh masayikh akabirin  markaz nizamudin.

Maulana sa'ad Kandhlavi DB dzuhur telah memberi bayan di beberapa jord (orang lama dan masturoh di keluarga raja dll), di Mekah dan Madina
Pertemuan terbatas/mudzakarah juga telah dilakukan dengan lebih dengan 100 PNS dari berbagai negara.

Karguzari tim tasykil:
Dari afrika hadir 3500 jamaah haji dan terbentuk 25 jamaah 4 bulan ke india
Dari amerika utara (USA, canada) hadir 3500 jamaah haji dan terbentuk 25 jamaah jalan kaki
Dari amerika selatan hadir 2500 jamaah haji dan terbentuk 15 jamaah 4 bulan ke india
Dari eropa hadir 4500 jamaah haji dan terbentuk 30 jamaah jalan 4 bulan ke india, negara-negara eropa hadir 3000 jamaah haji dan terbentuk 25 jamaah 4 bulan ke india.
Arab saudi hadir 1000 jamaah haji dan terbentuk 10 jamaah 4 bulan ke india
Antartika hadir 1000 jamaah haji dan terbentuk 10 jamaah 4 bulan ke india.
Ssmua jamaah akan ke markaz nizamudin sebelum juni 2018 insha Allah

Semoga Allah terima dan Alloh sebarkan hidayat dan perdamaian di seluruh alam

#bhai Syafiq

Minggu, 03 September 2017

Wasiat Rasulullah saw kepada Ali ra.

1. Wahai ali : Hendaknya kamu shalat pada tepat waktu, sesungguhnya itu adalah pokok segala               keutamaan atau kebaikan dan pokok segala ibadah.
2. Wahai Ali : “Tanda-tanda Berbahagia itu ada 3;
           -  Makanannya selalu makan yang hala
           -  Selalu senang mendekat kepada ulama.
           -  Mengerjakan shalat 5 waktu selalu berjamaah
3. Wahai Ali : 6 Golongan dari pada umatku didalam surga;
    a.   Pemuda yang bertaubat.
    b.   Orang yang bersedekah dengan samar tidak diketahui orang melainkan hanya Allah swt.
    c.   Orang tidak pernah meninggalkan shalat dhuha.
    d.   Orang yang hartanya hilang dianggap lebih ringan daripada ketinggalan satu shalat berjamaah.
    e.  Orang yang meneteskan air mata di karenakan takut kepada Allah.
    f.   Orang yang selalu mendekat kepada ulama dalam majelisnya.
4. Wahai Ali : Tanda orang yang celaka itu ada 3;
    a.   Selalu makan yang haram.
    b.   Menjahui orang ahli ilmu (tidak mendekatkan ulama)
    c.   Bila menjalankan shalat selalu sendirian. 

Jumat, 01 September 2017

Kisah Sahabat Nabi Zaid Al Khoir Ra

Zaid al Khoil, seorang badui (dari desa atau pedalaman padang pasir Arabia) yang telah memeluk Islam datang ke Madinah untuk menemui Nabi SAW. Setelah menambatkan untanya di depan masjid dan menyampaikan salam kepada Nabi SAW, ia berkata, "Ya Rasulullah, saya telah melelahkan kendaraanku selama sembilan hari. Setelah itu saya menuntunnya lagi selama enam hari secara terus menerus. Berpuasa di siang hari dan jarang tidur di malam harinya, sehingga tungganganku sangat lelah. Semua itu saya lakukan hanya untuk menanyakan dua masalah yang merisaukan saya sehingga saya susah tidur….!!"
Nabi SAW memandang lelaki badui itu dengan kagum, seorang muslim sederhana yang telah berjuang begitu beratnya menempuh perjalanan jauh untuk memperoleh penjelasan langsung dari Nabi SAW tentang dua masalah. Beliau bersabda, "Siapakah engkau?"
"Zaid al Khoil (Zaid, sang unta)…" Kata Zaid.
Tampaknya Nabi SAW kurang berkenan dengan namanya tersebut, seolah-olah kurang jelas mendengar jawabannya, beliau bersabda, “Oh, jadi namamu Zaid al Khoir (Zaid, yang penuh kebaikan)…!!"
Jelas sekali kalau Nabi SAW ingin mengganti namanya, dan Zaid sangat senang dengan penamaan Nabi SAW tersebut. Ia berkata, “Benar, ya Rasulullah, saya Zaid al Khoir!!”
Setelah itu beliau berkata lagi, "Tanyakanlah..!! Kemungkinan sesuatu yang sukar itu sudah pernah ditanyakan kepadaku sebelumnya…"
Zaid berkata, "Saya ingin bertanya kepadamu tentang tanda orang yang disukai Allah dan tanda orang yang dimurkai-Nya..!"
"Untung…Untung…" Kata Nabi SAW, tampak sekali kegembiraan beliau atas pertanyaan tersebut, tidak salah kalau namanya memang ‘Al Khoir’. Kemudian beliau bertanya lagi, "Bagaimana keadaanmu kini, hai Zaid?"
Zaid menjawab, "Saya sekarang ini senang dengan amal kebaikan, senang dengan orang-orang yang mengamalkan kebaikan, dan senang dengan tersebarnya amal kebaikan. Saya menyesal jika tertinggal akan amal kebaikan dan rindu untuk melakukan kebaikan. Jika saya melakukan kebaikan, sedikit atau banyak, saya yakin akan pahalanya….!!"
Nabi SAW bersabda, "Ya itu, itulah dia tandanya….andaikata Allah tidak suka kepadamu, tentu engkau disiapkan untuk melakukan hal yang lain (yang berlawanan) dari yang kaukatakan itu, dan Dia tidak akan perduli di jurang mana engkau akan binasa…."
"Cukup, cukup, ya Rasulullah…!!" Kata Zaid, seolah ia tidak ingin beliau menjelaskan lebih lanjut.
Setelah mengucap terima kasih dan mengucapkan salam perpisahan, Zaid keluar dari masjid dan menaiki kendaraannya, dan memacunya pulang.
Wajah Nabi SAW makin bersinar saja tanda beliau sangat gembira. Bagaimana tidak gembira? Musafir dari jauh ini tidak setiap saat bertemu dan bergaul dengan Nabi SAW, tetapi dia bisa merasakan nuansa kasih sayang Allah begitu mendalam, sebagaimana yang dirasakan sahabat-sahabat yang selalu hadir di sekitar sosok "Rahmatan lil 'alamin" ini, Nabi Muhammad SAW.

Rahasia Harta

by Ustadz DR. Amir Faisol Fath
Harta bukan simbol keberhasilan, karenanya banyak orang kaya raya justru gagal dalam hidupnya. Ia semakin menderita ketika di tangannya banyak harta. Pikirannya semakin terbebani sehingga seluruh pikiran dan perasaan tertuju ke sana. Dan sehebat apapun manusia mempertahankan hartanya ia pasti akan meninggalkannya. Tidak ada cerita bahwa orang-orang kaya tetap bertahan hidup selama hartanya masih ada. Bahkan sudah tak terhitung para raja dan para konglomerat yang meninggal dunia. Padahal istana mereka masih megah. Dan harta mereka masih banyak. Maka sungguh salah orang-orang yang mempunyai persepsi bahwa semakin banyak harta semakin berhasil. Semakin banyak harta semakin tinggi derajatnya. Perhatikan apa yang mereka alami justru di saat-saat mereka hidup nyaman? Sungguh banyak orang yang hidup di negara maju, dengan fasilitas kemewahan yang lengkap, malah justru mereka stress.  Banyak para artis justru menderita setelah memiliki harta yang banyak. Bukankah ini semua adalah bukti bahwa harta bukanlah simbol keberhasilan.
Harta bukan simbol ketinggian derajat. Banyak orang salah paham, sehingga mengira bahwa dengan banyak harta ia akan semakin terhormat. Lalu dia segera merasa di atas. Dengan banyak pegawai dan pembantu ia semakin merasa tinggi. Lidahnya hanya main perintah. Orang-orang di sekitarnya dianggap budak. Lebih dari itu mereka merasa gengsi duduk dengan pegawai rendahan. Dan yang sangat memalukan mereka merasa tidak pantas datang ke masjid untuk shalat berjamaah bersama orang-orang umum yang tidak se level jabatannya. Akibatnya ia memilih tetap di kantornya, tidak mau turun ke masjid, dan merasa tidak berdosa sekalipun ia sengaja meninggalkan shalat berjamaah, karena rapat dan pertemuan bisnis. Apakah sampai sejauh ini mereka merasa tinggi, karena harta dan jabatan yang dimiliki, sehingga secara bertahap lupa daratan, dan tidak mau turun ke bawah. Lalu sedikit demi sedikit memposisikan dirinya seperti Tuhan yang harus dipatuhi, dan siapapun yang melanggar aturannya diancam dengan PHK. Bahkan ada seorang pegawai yang karena saking takutnya minta izin untuk shalat sehingga ia rela tidak shalat demi pekerjaan kantornya.
Dalam sebuah kesempatan, pernah seorang pegawai bercerita, bahwa ia suatu hari minta izin kepada bosnya untuk shalat. Pada waktu itu rapat sedang berlangsung. Lalu seketika bosnya menjawab: ”akhirkan saja shalatnya. Apa gunanya Allah bikin akhir waktu”. Mendengar jawaban tersebut, sang pegawai segera bertanya kepada saya:  ”bagaimana cara menjawabnya?”. Saya jelaskan: ”coba saja bapak besok datang ke kantor di akhir-akhir waktu. Kira-kira bos itu marah gak? Kalau marah jelaskan, apa gunanya bos bikin akhir waktu”. Perhatikan, betapa manusia baru diberi harta sedikit lalu segera dirinya merasa hebat dan merasa berhak mengatur Allah. Bahkan tidak takut dengan sengaja berlawan dengan Allah.
Harta bukan sarana untuk bersikap sombong. Sungguh tidak pantas seseorang sombong dengan harta yang diberikan Allah. Benar, harta itu pemberian Allah. Tidak ada di dunia ini seseorang kaya karena kehebatannya, kecerdasannya atau keahliannya. Dia kaya karena nasib yang Allah tentukan. Sungguh banyak orang yang cerdas dan mempunyai keahlian yang hebat, tetapi karena nasib dia tidak menjadi kaya. Dan sungguh banyak orang yang tidak cerdas dan tidak punya keahlian tetapi karena nasib ia menjadi kaya. Karena itu, ketika seseorang mendapatkan kekayaan harta, seharusnya ia segera merasa bahwa itu pemberian sekaligus titipan Allah. Bahwa di sekitarnya banyak orang yang secara nasib miskin, maka mereka harus segera dibantu dengan harta yang dititipkan Allah tersebut. Sayangnya banyak orang salah paham. Begitu mendapatkan harta, lalu segera merasa bahwa itu adalah buah jerih payahnya, karena kehebatan dirinya. Bahwa di dalamnya tidak ada campur tangan Allah. Sehingga dengan pemahaman tersebut ia menjadi kikir dan pelit.
Ingat, harta itu tidak mungkin kau pertahankan di tanganmu. Ia mempunyai tabiat datang dan pergi. Begitu ia datang kepadamu, suatu saat – cepat atau lambat – ia
pasti akan pergi darimu. Berapa banyak orang berusaha mempertahankan hartanya, namun ternyata tiba-tiba kebutuhan segera mendesak sehingga ia harus mengeluarkannya. Hanya saja cara mengeluarkannya ada banyak bentuk alasan: ada yang keluarkan harta karena kebutuhan makan dan minum, ada pula yang keluarkan karena sakit dengan biaya mahal, ada pula yang karena harus membayar biaya pendidikan anaknya dan sebagainya. Yang jelas bahwa harta itu tidak mungkin dipertahankan. Toh sekalipun ia berhasil mempertahankannya, ujung-ujungnya ia pasti akan meninggalkannya. Dan kita semua sudah tahu pasti bahwa kematian akan datang tanpa kenal kompromi. Siapapun ketika tiba saatnya mati, tak peduli kaya atau miskin, ia pasti mati. Masihkah kau –wahai sahabat- akan mengagung-agungkan harta sehingga kewajiban kepada Allah diabaikan demi mengurus harta. Bahkan lebih dari itu, banyak orang yang tidak sempat menghadiri majelis ta’lim untuk mengokohkan iman, hanya karena alasan sibuk mengurus harta. Sungguh sudah saatnya seorang mukmin segera memperbaiki persepsinya tentang harta. Bahwa harta hanya keperluan bukan tujuan.
Wallahu a’lam bishshawab

Barokallohu fiikum....