SELAMAT DATANG TELAH BERKUNJUNG DI BLOG KAMI AHBAB MERAUKE AHBAB MERAUKE /Abdul fatah Halaqoh Semangga: KORBAN UNTUK AGAMA

Kamis, 31 Oktober 2013

KORBAN UNTUK AGAMA


Apa Yang kita Korbankan Untuk Agama .........................?

Bukan mudah Nabi buat usaha, Nabi pergi pagi dengan baju yang berwarna putih pulang dengan baju yang berwarna merah karena berlumuran darah, dengan rambut penuh debu menghadapi bermacam-macam kesusahan dan penderitaan caci maki bahkan ancaman akan di bunuh dari orang-orang kafir ketika itu belum menerima Agama.
Ketika Nabi saw. belum buat Dakwah, seluruh penduduk Mekkah memanggil dengan panggilan dengan Al amin (Nabi yang terpercaya) Nabi Ash siddiq (Nabi yang bisa dipegang bicaranya) Nabi At tayyib (Nabi yang paling baik). Tapi ketika Nabi saw. mulai buat usaha dakwah satu persatu gelar itu mereka ganti dengan Majenun (Nabi gila) Nabi pendusta Nabi adalah ahli sihir yang nyata dan pendusta besar. Na’udzubillah.
Dalam riwayat dari Manbat Al-Azdi, katanya. “Pernah aku melihat Rasulullah saw. di zaman jahiliah sedang beliu menyeru orang kepada Islam, katanya. “Wahai manusia sekalian Ucapkan Laa ilaaha ilallah, nanti kamu akan selamat! Beliu menyeru berkali-kali kepada siapa saja yang beliau temui. Malangnya aku lihat, ada orang yang meludahi mukanya, ada yang melempar tanah dan kerikil ke mukanya, ada yang mencaci makinya, sehingga ke waktu tengah hari.
Kemudian aku melihat ada seorang wanita datang kepadanya membawa sebuah kendi air, maka beliau membasuh wajahnya dan tangannya secara menenangkan perasaan wanita itu dengan berkata. “Hai putriku, janganlah engkau bimbangkan ayahmu untuk diculik dan dibunuh....! Berkata Manbat. “aku bertanya, siapa wanita itu? Jawab orang-orang di situ, Dia itu Zainab, putri Rasulullah saw. dan wajahnya sungguh cantik. (Majma uz Zawa id 6:21)
Ketika Nabi berada di Ka’bah, tiba-tiba datang Uqbah bin Mu’aith, lalu di belitkan seutas tali kain pada tengkuk beliu dan dicekiknya dengan kuat sekali. Maka seketika itu pula datang Abu Bakar ra. membantu. Uqbah bin Abu Mu’aith juga telah melempari dengan kotoran unta ketika Nabi saw. sujud.
Ketika Nabi saw. di angkat menjadi Nabi, satu detikpun pikiran Nabi saw. tidak terpikir lagi untuk buat usaha dunia. Bahkan harta kekayaan Nabi saw. satu demi satu semua di korbankan untuk agama.
Nabi saw. di angkat menjadi Nabi usia 40 tahun. Kita sekarang sudah usia 50, 60 bahkan 70 tahun, lebih disibukkan dengan perkara dunia.
Nabi saw. gelisah kalau ada makan ada di dalam rumahnya. Hari ini kita gelisah kalau tidak ada makanan di rumah. Ada lima butir kurma di rumah Nabi saw. malam itu juga di berikan kepada yang lebih membutuhkan.
Nabi saw. gelisah kalau ada uang di rumahnya. Hari ini kita gelisah kalau tidak ada uang di rumah. Ada lima buah keping uang Dinar di rumah Nabi saw. malam itu juga diberikan kepada yang lebih membutuhkan.
Berapa bulan tidak pernah berasap dirumah Nabi saw. karena tidak ada yang di masak. Lapar adalah tamu harian Nabi saw.
Suatu ketika satu shaf shalat berjamaah sahabat telah roboh di masjid karena lapar. Nabi saw. berkata. “Wai para sahabat andaikan kalian mengetahui fdhilahnya maka yang lebih berat dari itu pun kalian akan mau”. Nabi saw. membuka bajunya dan para sahabat melihat diperut Nabi saw. terikat 3 buah batu untuk mengganjal perutnya.
Satu shaf shalat berjamaah telah roboh di masjid karena lapar, hari ini kita karena kekenyangan tidak mau shalat berjamaah ke masjid.
Selama tiga tahun Nabi, istri Khadijah dan para sahabat di boikot dan mereka makan daun-daun yang kering untuk mempertahankan hidup. Ketika itu badan Khadijah sudah tidak ada daging lagi hanya tinggal tulang belulang karena tidak makan.
Satu hari Nabi saw. pulang dari kerja dakwah dan dia dapati Khadijah sedang menyusui Fatimah. Bukan air susu lagi yang di minum oleh Fatimah tetapi darah. Nabi saw. mengambil Fatimah dan meletakkannya di tempat tidur dan Nabi saw. pun tertidur dipangkuan Khadijah karena lelah telah buat dakwah. Ketika itu dengan belaian kasih sayang membelai kepada Nabi saw. terasa air mata Khadijah menetes Nabi saw.
Semua orang telah menjauh darimu seluruh harta kekayaanmu telah habis adakah engkau menyesal wahai Khadijah mempersuamikan aku.
Khadijah berkata. “Wahai suamiku, wahai Nabi Allah bukan itu yang aku tangiskan, dahulu aku memiliki kemuliaan, kemuliaan itu aku serahkan kepada Allah dan Rasulullah-Nya, dahulu mempunyai kebangsawan, kebangsawanan itu aku serahkan pada Allah dan Rasulu-Nya, dahulu aku memiliki harta kekayaan dan kuserahkan juga kepada Allah dan Rasul-Nya.”
Wahai Rasulullah  sekarang aku tidak mempunyai apa-apa lagi, tetapi engkau masih terus memperjuangkan Agama ini. “Wahai Rasulullah sekiranya aku telah mati sedangkan perjuanganmu ini belum selesai sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah sungai, lautan engaku tidak mempunyai rakit atau jembatan maka engakau jadikanlah sebagai jembatan untuk menyeberangi sungai itu untuk jumpa manusia ingatkan kepada mereka kebesaran Allah ingatkan kepada yang hak ajak mereka kepada Islam wahai Rasulullah.”
  harta kekayaan kota Mekkah milik Khadijah tetapi Khadijah hendak menjelang wafatnya tidak ada pakaian tidak ada kafan digunakan untuk menutupi jasad Khadijah, bahkan pakaian Khadijah yang digunakan ketika itu adalah pakaian yang sudah sangat kumuh dengan 83 tambalan.
Kalaulah kita mempunyai kekayaan kota merauke, maka kita akan termasuk orang yang paling kaya di indonesia. Tetapi Khadijah telah mengorbankan itu semua untuk agama.
Kita dengar penderitaan Bilal ra. yang ditindih dengan batu besar di tengah padang pasir ketika matahari sedang terik membakar kulit. Kemudian di cambuk badannya terus menerus. Yang mencambunya saja capek. Bagaimana pula dengan yang di cambuk.
Bagaimanapedihnya penyisaan yang di alami Khabab bin Alarat ra. tubuhnya di seret di atas timbunan bara api sehingga lemak dan darah yang yang mengalir dari tubuhnya memadamkan bara api itu.
Bagaimana keluarga Ammar bin Yasir, Ayahnya mati dalam penyiksaan dan ibunya, Sumayyah r.ha wanita pertama dikalangan shabiyah yang mati syahid. Kemaluannya ditikam hingga kedadanya oleh Abu jahal.
Satu orang shabiyah telah mendatangi Nabi saw. Ya Nabi Allah. Engkau bahwa anakkku ini untuk ikut berperang (anak yang masih merah dalam pangkuan). Nabi saw. bertanya.” Apa yang bisa dilakukan oleh anak sikecil ini. Sahabuyah itu menjawab. “Andaikan dalam peperangan ada yang ingin membunuhmu, engaku jadikan anakku ini sebagai tameng”.
Begitulah penderitaan Nabi, Khadijah dan para sahabat memperjuangkan agama sehingga kita bisa merasakan islam hari ini.
“Di antara orang-orang sebelum kamu, ada yang digalikan sebuah lubang untuknya lalu ia di masukkan kedalamnya, kemudian diletakkan sebuah gergaji di atas kepalanya dan ia pun dibelah menjadi dua bagian. Ada pula yang disisir badanya dengan sisir besi sehingga kulit dan dagingnya terkelupas, namun semua itu tidak menghalangi mereka Dien mereka.” (Hr. Bukhari)
Agama tersebar hari ini kita kenal Allah bukan dengan mudah. Agama samapai pada kehidupan Agama, Agama sampai pada kampung kita, agama sampai masuk kedalam rumah-rumah kita, Agama sampai
kehati-hati kita.
Bukan dibawa oleh burung, bukan dibawa oleh angin, bukan dibawa oleh air yang mengalir tapi dibawa oleh pengorbanan Nabi dan para sahabat, di bawa oleh para janda-janda parasahabat dibawa oleh
yatim-yatim para sahabat.
Hari kita senang-senang amal-amal agama di atas penderitaan dan jeritan janda-janda dan
yatim-yatim parasahabat.
Hari ini kita senang amal-amal agama di atas penderitaan Khadijah r.ha.
Hari ini kita senang amal-amal agama diatas penderitaan Nabi saw.
Kalaulah hari ini kita tidak menghargai pengorbanan mereka apa yang harus kita jawab di hadapan Allah swt.
Kalaulah kita jumpa Allah !
Apa yang kita jawab dihadapan Nabi, apa ....? Yang telah mengorbankan seluruh kehidupannya untuk agama.
Apa yang kita jawab dihadapan Abu bakar, apa......?  Yang telah menghabiskan seluruh harta bendanya
untuk agama.
Apa yang kita jawab dihadapan para para sahabat, apa......? yang mengorbankan harta dan diri dan syahid jalan Allah.
Apa yang kita jawab dihadapan allah para sahabiyah, apa...? yang mengorbankan suaminya syahid di jalan allah.
Apa yang kita jawab dihadapan anak-anak yatim para sahabat apa.....? yang telah menggerakkan ayahnya utunk memperjuangkan agama.
Agama sangat berhajat pada pengorbanan, semkin banyak kita berkorban maka kecintaan kepada agama pun akan semkani kuat.
Pengorbanan nabi Khadijah dan para sahabat dibandikan kita belumlah ada apa-apanya. Tetapi untuk meluangkan waktu 3 hari setiap bulanpun masih terasa berat. Untuk meluangkan waktu 40 hari
setiap tahun pun terasa berat.
Ya Allah, ampuni kami yang masih banyak main-main dalam dakwah.
Apa yang sudah kita korbankan untuk agama?
Apa yang sudah kita korban untuk agama?
Apa yang sudah kita korbankan untuk agama?
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar