Apa Yang
kita Korbankan Untuk Agama .........................?
Bukan mudah
Nabi buat usaha, Nabi pergi pagi dengan baju yang berwarna putih pulang dengan
baju yang berwarna merah karena berlumuran darah, dengan rambut penuh debu
menghadapi bermacam-macam kesusahan dan penderitaan caci maki bahkan ancaman
akan di bunuh dari orang-orang kafir ketika itu belum menerima Agama.
Ketika Nabi saw. belum buat
Dakwah, seluruh penduduk Mekkah memanggil dengan panggilan dengan Al amin (Nabi
yang terpercaya) Nabi Ash siddiq (Nabi yang bisa dipegang bicaranya) Nabi At
tayyib (Nabi yang paling baik). Tapi ketika Nabi saw. mulai buat usaha dakwah
satu persatu gelar itu mereka ganti dengan Majenun
(Nabi gila) Nabi pendusta Nabi adalah ahli sihir yang nyata dan pendusta
besar. Na’udzubillah.
Dalam riwayat
dari Manbat Al-Azdi, katanya. “Pernah aku melihat Rasulullah saw. di zaman
jahiliah sedang beliu menyeru orang kepada Islam, katanya. “Wahai manusia
sekalian Ucapkan Laa ilaaha ilallah,
nanti kamu akan selamat! Beliu menyeru berkali-kali kepada siapa saja yang
beliau temui. Malangnya aku lihat, ada orang yang meludahi mukanya, ada yang
melempar tanah dan kerikil ke mukanya, ada yang mencaci makinya, sehingga ke
waktu tengah hari.
Kemudian aku melihat
ada seorang wanita datang kepadanya membawa sebuah kendi air, maka beliau
membasuh wajahnya dan tangannya secara menenangkan perasaan wanita itu dengan
berkata. “Hai putriku, janganlah engkau bimbangkan ayahmu untuk diculik dan
dibunuh....! Berkata Manbat. “aku bertanya, siapa wanita itu? Jawab orang-orang
di situ, Dia itu Zainab, putri Rasulullah saw. dan wajahnya sungguh cantik.
(Majma uz Zawa id 6:21)
Ketika Nabi
berada di Ka’bah, tiba-tiba datang Uqbah bin Mu’aith, lalu di belitkan seutas
tali kain pada tengkuk beliu dan dicekiknya dengan kuat sekali. Maka seketika
itu pula datang Abu Bakar ra. membantu. Uqbah bin Abu Mu’aith juga telah
melempari dengan kotoran unta ketika Nabi saw. sujud.
Ketika Nabi
saw. di angkat menjadi Nabi, satu detikpun pikiran Nabi saw. tidak terpikir lagi
untuk buat usaha dunia. Bahkan harta kekayaan Nabi saw. satu demi satu semua di
korbankan untuk agama.
Nabi saw. di
angkat menjadi Nabi usia 40 tahun. Kita sekarang sudah usia 50, 60 bahkan 70
tahun, lebih disibukkan dengan perkara dunia.
Nabi saw. gelisah
kalau ada makan ada di dalam rumahnya. Hari ini kita gelisah kalau tidak ada
makanan di rumah. Ada lima butir kurma di rumah Nabi saw. malam itu juga di
berikan kepada yang lebih membutuhkan.
Nabi saw.
gelisah kalau ada uang di rumahnya. Hari ini kita gelisah kalau tidak ada uang
di rumah. Ada lima buah keping uang Dinar di rumah Nabi saw. malam itu juga
diberikan kepada yang lebih membutuhkan.
Berapa bulan
tidak pernah berasap dirumah Nabi saw. karena tidak ada yang di masak. Lapar
adalah tamu harian Nabi saw.
Suatu ketika
satu shaf shalat berjamaah sahabat telah roboh di masjid karena lapar. Nabi
saw. berkata. “Wai para sahabat andaikan kalian mengetahui fdhilahnya maka yang
lebih berat dari itu pun kalian akan mau”. Nabi saw. membuka bajunya dan para
sahabat melihat diperut Nabi saw. terikat 3 buah batu untuk mengganjal
perutnya.
Satu shaf
shalat berjamaah telah roboh di masjid karena lapar, hari ini kita karena
kekenyangan tidak mau shalat berjamaah ke masjid.
Selama tiga
tahun Nabi, istri Khadijah dan para sahabat di boikot dan mereka makan
daun-daun yang kering untuk mempertahankan hidup. Ketika itu badan Khadijah
sudah tidak ada daging lagi hanya tinggal tulang belulang karena tidak makan.
Satu hari
Nabi saw. pulang dari kerja dakwah dan dia dapati Khadijah sedang menyusui
Fatimah. Bukan air susu lagi yang di minum oleh Fatimah tetapi darah. Nabi saw.
mengambil Fatimah dan meletakkannya di tempat tidur dan Nabi saw. pun tertidur
dipangkuan Khadijah karena lelah telah buat dakwah. Ketika itu dengan belaian
kasih sayang membelai kepada Nabi saw. terasa air mata Khadijah menetes Nabi
saw.
Semua orang
telah menjauh darimu seluruh harta kekayaanmu telah habis adakah engkau
menyesal wahai Khadijah mempersuamikan aku.
Khadijah
berkata. “Wahai suamiku, wahai Nabi Allah bukan itu yang aku tangiskan, dahulu
aku memiliki kemuliaan, kemuliaan itu aku serahkan kepada Allah dan
Rasulullah-Nya, dahulu mempunyai kebangsawan, kebangsawanan itu aku serahkan
pada Allah dan Rasulu-Nya, dahulu aku memiliki harta kekayaan dan kuserahkan
juga kepada Allah dan Rasul-Nya.”
Wahai
Rasulullah sekarang aku tidak mempunyai
apa-apa lagi, tetapi engkau masih terus memperjuangkan Agama ini. “Wahai
Rasulullah sekiranya aku telah mati sedangkan perjuanganmu ini belum selesai
sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah sungai, lautan engaku tidak
mempunyai rakit atau jembatan maka engakau jadikanlah sebagai jembatan untuk
menyeberangi sungai itu untuk jumpa manusia ingatkan kepada mereka kebesaran
Allah ingatkan kepada yang hak ajak mereka kepada Islam wahai Rasulullah.”
⅔ harta kekayaan kota Mekkah milik
Khadijah tetapi Khadijah hendak menjelang wafatnya tidak ada pakaian tidak ada
kafan digunakan untuk menutupi jasad Khadijah, bahkan pakaian Khadijah yang
digunakan ketika itu adalah pakaian yang sudah sangat kumuh dengan 83 tambalan.
Kalaulah kita
mempunyai ⅔
kekayaan kota merauke, maka kita akan termasuk orang yang paling kaya di
indonesia. Tetapi Khadijah telah mengorbankan itu semua untuk agama.
Kita dengar
penderitaan Bilal ra. yang ditindih dengan batu besar di tengah padang pasir
ketika matahari sedang terik membakar kulit. Kemudian di cambuk badannya terus
menerus. Yang mencambunya saja capek. Bagaimana pula dengan yang di cambuk.
Bagaimanapedihnya
penyisaan yang di alami Khabab bin Alarat ra. tubuhnya di seret di atas
timbunan bara api sehingga lemak dan darah yang yang mengalir dari tubuhnya
memadamkan bara api itu.
Bagaimana
keluarga Ammar bin Yasir, Ayahnya mati dalam penyiksaan dan ibunya, Sumayyah
r.ha wanita pertama dikalangan shabiyah yang mati syahid. Kemaluannya ditikam
hingga kedadanya oleh Abu jahal.
Satu orang
shabiyah telah mendatangi Nabi saw. Ya Nabi Allah. Engkau bahwa anakkku ini
untuk ikut berperang (anak yang masih merah dalam pangkuan). Nabi saw.
bertanya.” Apa yang bisa dilakukan oleh anak sikecil ini. Sahabuyah itu
menjawab. “Andaikan dalam peperangan ada yang ingin membunuhmu, engaku jadikan
anakku ini sebagai tameng”.
Begitulah
penderitaan Nabi, Khadijah dan para sahabat memperjuangkan agama sehingga kita
bisa merasakan islam hari ini.
“Di antara
orang-orang sebelum kamu, ada yang digalikan sebuah lubang untuknya lalu ia di
masukkan kedalamnya, kemudian diletakkan sebuah gergaji di atas kepalanya dan
ia pun dibelah menjadi dua bagian. Ada pula yang disisir badanya dengan sisir
besi sehingga kulit dan dagingnya terkelupas, namun semua itu tidak menghalangi
mereka Dien mereka.” (Hr. Bukhari)
Agama
tersebar hari ini kita kenal Allah bukan dengan mudah. Agama samapai pada
kehidupan Agama, Agama sampai pada kampung kita, agama sampai masuk kedalam
rumah-rumah kita, Agama sampai
kehati-hati kita.
kehati-hati kita.
Bukan dibawa
oleh burung, bukan dibawa oleh angin, bukan dibawa oleh air yang mengalir tapi
dibawa oleh pengorbanan Nabi dan para sahabat, di bawa oleh para janda-janda
parasahabat dibawa oleh
yatim-yatim para sahabat.
yatim-yatim para sahabat.
Hari kita
senang-senang amal-amal agama di atas penderitaan dan jeritan janda-janda dan
yatim-yatim parasahabat.
yatim-yatim parasahabat.
Hari ini kita
senang amal-amal agama di atas penderitaan Khadijah r.ha.
Hari ini kita
senang amal-amal agama diatas penderitaan Nabi saw.
Kalaulah hari
ini kita tidak menghargai pengorbanan mereka apa yang harus kita jawab di
hadapan Allah swt.
Kalaulah kita
jumpa Allah !
Apa yang kita
jawab dihadapan Nabi, apa ....? Yang telah mengorbankan seluruh kehidupannya
untuk agama.
Apa yang kita
jawab dihadapan Abu bakar, apa......?
Yang telah menghabiskan seluruh harta bendanya
untuk agama.
untuk agama.
Apa yang kita
jawab dihadapan para para sahabat, apa......? yang mengorbankan harta dan diri
dan syahid jalan Allah.
Apa yang kita
jawab dihadapan allah para sahabiyah, apa...? yang mengorbankan suaminya syahid
di jalan allah.
Apa yang kita
jawab dihadapan anak-anak yatim para sahabat apa.....? yang telah menggerakkan
ayahnya utunk memperjuangkan agama.
Agama sangat
berhajat pada pengorbanan, semkin banyak kita berkorban maka kecintaan kepada
agama pun akan semkani kuat.
Pengorbanan
nabi Khadijah dan para sahabat dibandikan kita belumlah ada apa-apanya. Tetapi
untuk meluangkan waktu 3 hari setiap bulanpun masih terasa berat. Untuk
meluangkan waktu 40 hari
setiap tahun pun terasa berat.
setiap tahun pun terasa berat.
Ya Allah,
ampuni kami yang masih banyak main-main dalam dakwah.
Apa yang
sudah kita korbankan untuk agama?
Apa yang
sudah kita korban untuk agama?
Apa yang
sudah kita korbankan untuk agama?