SELAMAT DATANG TELAH BERKUNJUNG DI BLOG KAMI AHBAB MERAUKE AHBAB MERAUKE /Abdul fatah Halaqoh Semangga: 2015

Rabu, 09 Desember 2015

PANDUAN SHOLAT JENAZAH


Shalat jenazah hukumnya fardhu Kifayah. Artinya apabila ada yang mengerjakan, maka seluruh masyarakat di sekitarnya tidak berdosa. Namun apabila tidak ada seorang pun yang mengerjakannya, maka semuannya berdosa. Shalat jenazah dikerjakan dengan berdiri, tanpa rukuk dan sujud serta membaca takbir 4 kali. Syarat-syarat sholat jenazah adalah sebagai berikut: 

  • Sholat jenazajah sama seperti shalat biasanya, berarti harus menutup aurat, suci dari hadast besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempat. 
  •  Menghadap kiblat.
  • Jenazah sudah dimandikan dan dikafani.
  • Jenazah diletakkan melintang di hadapan imam. Jika jenazah laki-laki hendaknya imam berdiri menghadap dekat kepalanya. Jika jenazah perempuan wanita, imam menghadap dekat perutnya.
  • Di belakang kejazah berbaris para jamaah yang akan menyolatinya, imam paling muka.
Rukun dan Cara Sholat Jenazah
1.     Niat sengaja melakukan sholat atas jenazah dengan empat takbir, menghadap kiblat karena Allah. Kalau jenazah lelaki niatnya.
اُصَلِّى عَلٰى هٰذَااْلمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِيْرَا تٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ مَأْمُوْمًا/ اِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالٰى
Saya tunaikan sholat atas mayit ini, empat takbir fardhu kifayah menjadi makmum / imam karena Allah Ta’ala
Kalau jenazah wanita niatnya:
اُصَلِّى عَلٰى هٰذِهِ اْلمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِيْرَا تٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ مَأْمُوْمًا/ اِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالٰى
Saya tunaikan sholat atas mayit ini, empat takbir fardhu kifayah menjadi makmum / imam karena Allah Ta’ala
2.     Kemudian takbiratul ihram
اَللّٰهُ اَكْبَرُ
3.     Membaca surat Al-Fatihah.
4.     Kemudian takbir kedua, di ikuti dengan bacaan sholawat:
اللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهٖ وَصَبِهٖ وَسَلِّمْ
Ya Allah, limpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw, keluarganya dan para sahabatnya.
Atau bacaan shalawat yang lengkap:
اللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى
سَيِّدِنَااِبْرَا هِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَااِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَّعَلٰى
اٰلِ سَيِّدِنَامَحَمَّدٍ. كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَااِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَااِبْرَاهِيْمَ
فِى اْلعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَّجِيْدٌ
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw, dan keluarganya sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berbaktilah junjungan kami Nabi Muhammad saw dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkati junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang terpuji lagi Maha Agung.
5.     Lalu takbir ketiga. Dalam posisi bersedekap, baca doa untuk :
     Bacaan untuk jenazah laki-laki
اَلّٰهُـمَّ اغْفِرْ لَـهٗ وَارْحَمْهُ وَعَا فِهٖ وَا عْفُ عَنْهُ
Ya Allah, ampunilah di kasihanilah dia, berilah kesejahteraan kepadanya dan maafkanlah kesalahannya.
Bacaan untuk jenazah perempuan
اَلّٰهُـمَّ اغْفِرْ لَـهَا وَارْحَمْهَ وَعَا فِهَ وَا عْفُ عَنْهَا
6.     Kemudian takbir keempat. Dalam posisi bersedekap, berdoa lagi untuk jenazah:
اَلَّهُمَّ لَا تَحْرِ مْنَا اَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهٗ وَا غْفِرْ لَنَاوَلَـهٗ
Ya Allah, janganlah Engkau halangi kami dari pahalanya, jangan Engkau fitnah kami sesudah kepergiannya dan ampunilah dan kepadanya.
Kalau jenazah wanita do’anya:
اَلَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا اَجْرَهَا وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَاوَلَـهَا
7.     Salam.   اَسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللّٰهِ وَبَرَكَاتُهٗ

Minggu, 01 November 2015

“Da’wah. Adalah Tugas Kenabian”

“Tidak ada kejayaan manusia tanpa agama, tidak ada kebahagiaan tanpa iman, tidak ada keselamatan tanpa amal shaleh. “Telah menjadi ketetapan Allah bahwa kejayaan ummat manusia dunia akhirat, hanya ada dalam amalan agama yang sempurna, yakni agama yang dibawa oleh Nabi Besar Muhamad saw”. Artinya.., kebahagiaan seseorang hanya apabila dia tha’at kepada Allah dan rasulNya. Tha’at melaksanakan perintah Allah dengan mencontohi Rasul. Ketha’atan kepada Allah SWT. tidak mungkin akan menyebar kalau tidak pernah disebarkan, syi’ar Islam tidak mungkin akan tersiar kalau tidak pernah disiarkan. Iman kepada Allah tidak mungkin akan tumbuh kalau tidak pernah ada orang yang mau menda’wakan Kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH. Umat Islam adalah ummat yang terakhir, yang mendapatkan kedudukan tersendiri dari ummat-ummat terdahulu. Kedudukan itu ialah bahwa ummat ini diberi tugas da’wah sama dengan Para Nabi dan Rasul. Ini adalah konsekwensi logis bagi pengikut Nabi Muhammad saw. karena beliau adalah Nabi terakhir yang tidak mungkin ada lagi Nabi sesudahnya. Yang dimaksud ummat disini, sudah barang tentu bukan hanya para Ulama, Ustadz, Kiyai dan sebagainya, melainkan semuaorang Islam.
Tanggung jawab iman adalah tanggung jawab kenabian. Tanggung jawab syi’ar Islam dan da’wah adalah tanggung jawab ummat Islam. Setiap Mu’min tidak boleh merasa puas dengan ibadahnya, merasa cukup dengan ketha’atannya kepada Allah. Pendurhaka dan orang kafir itu tidak akan ditanya dihari kemudian. “Kenapa engkau tidak shalat, mengapa engkau tidak puasa, mengapa engkau tidak masuk Islam dan sebagainya, melainkan akan ditanya pada mereka “ALAM YA’TIKUM NADZIIR..?” Sudah datangkah kepadamu peringatan..? Kalau mereka mengatakan belum, itu berarti pertanyaan akan ditujukan kepada orang-orang Islam. “Sudahkah engkau beri peringatan..?”
Sudahkah engkau mendatangi saudaramu..? Sudahkah engkau mengajak kepada kebaikan.? Kalau belum, bisa jadi kita akan dimasukan kedalam neraka, Na’uudzu billah min dzalik. Pengangkatan ummat akhir zaman sebagai pelanjut tongkat estafet kenabian, bukan diangkat oleh siapa-siapa, melainkan diangkat langsung oleh Allah SWT. Firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 110
“Kamu adalah ummat yang terbaik, yang dikeluarkan untuk manusia, agar kalian menganjurkan kepada yang ma’ruuf dan mencegah dari perbuatan mungkar, serta beriman kepada Allah”.
Inilah “Surat Keputusan Allah” yang termaktub dalam kitab SuciNya, keputusan mengangkat kita sebagai “pegawai” Allah, keputusan melaksanakan amar ma’ruf, nahi mungkar. Siapapun dia tidak terkecuali. Siapa yang mengambil usaha ini, berarti dia masuk dalam lingkaran “ummat yang terbaik”, siapa yang tidak perduli dengan “ESKA” ini, maka tidak ada jaminan baginya untuk menjadi ummat yang terbaik.
“Kamu dikeluarkan untuk manusia”, ini memberi isyarat bahwa da’wah itu pada hakekatnya untuk semua ummat manusia, Yahudi maupun Nasrani. Namun karena keadaan umat Islam masih lebih banyak yang tidak tha’at kepada Allah, maka da’wah itu lebih diutamakan bagi kaum Muslimin. Tugas da’wah ini adalah tugas besar, karena besarnya tugas ini, maka Allah telah mengirim 124 ribu Nabi dan Rasul. Mereka menjadi korban dan dikorbankan Allah untuk kebenaran. Mereka adalah orang-orang pilihan dan kekasih Allah yang ditugaskan untuk menyeru kepada manusia. Karena besarnya tugas ini, maka orang yang berda’wah sama nilainya dengan orang yang berjihad, bahkan lebih besar dari pada jihad. Betapa tidak karena jihad dimedan perang hasilnya lebih banyak membunuh manusia, sedangkan da’wah lebih banyak menyelamatkan manusia. Sudah barang tentu menyelamatkan lebih besar nilainya dari pada membunuh. Jihad itu hakekatnya ialah menyeru kepada kalimat tauhid. Jihad itu berma’na sungguh-sungguh dijalan Allah. Dengarkanlah Firman
Allah :
“Adakah kamu mengira bahwa orang yang memberi minum “Hujjaaj” atau “jama’ah haji” dan yang memakmurkan Masjidil Haram itu, sama dengan orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjuang dijalan Allah.? “Sekali-kali tidak sama mereka itu disisi Allah. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim”. At-Taubah 19 Orang beriman, yang memberi minum jama’ah haji sekaligus memakmurkan Masjidil Haram, tidak sama ganjaran pahalanya dengan orang yang berjuang dijalan Allah. Ini jawaban langsung dari pertanyaan Allah diatas. Jawaban ini adalah penegasan Allah, bahwa orang beriman dan beramal shaleh tidak sama dengan orang yang “mujahadah” atau berjuang dijalan Allah. Artinya, orang yang menda ’wakan agama Allah, sudah pasti lebih besar pahalanya dari pada orang yang hanya mencari
surganya sendiri. Kalau setiap musim haji dua juta orang yang datang dan mereka menetap disana selama satu bulan dan dalam sehari diberi minum tiga gelas dan satu gelas 10 pahalanya, maka pahalanya sama
dengan 1 milyar 800 juta pahala. Kemudian ditambah dengan orang yang memakmurkan Masjidil Haram, yang disebutkan dalam riwayat bahwa satu raka’at di Masjidil Haram sama dengan seratus ribu raka’at ditempat lain.
Dapat dibayangkan kalau yang memakmurkan Masjidil Haram itu satu tahun shalat 17 raka’at setiap harinya, tidak usah kita tambah dengan shalat sunnah dan amalan lainnya. Itu berarti pahalanya sama dengan 365 hari X 24 jam perhari X 17 Raka’at X 100 ribu X 10 pahala, sama dengan 14 milyar 892 juta pahala. Ini belum dihitung dengan fadhilah shalat yang menurut Ibnu Qayyim sama dengan 12 ribu fadhilah.
Kalau pahala memberi minum ditambah dengan pahala shalat di Masidil Haram maka hasilnya
sama dengan, 16 milyar 692 juta pahala. Pahala yang sebanyak itu masih dinyatakan Allah tidak
sama dengan orang yang mujaahadah atau orang yang berjuang di jalan Allah.
Lantas berapakah sebenarnya pahala berjuang dijalan Allah itu.?. Dalam berbagai riwayat ada
yang menyebutkan pahala berjuang dijalan Allah itu satu kebajikan dibayar dari 700.000. sampai
kepada yang tidak terbatas menurut kehendak Allah.
Dalam riwayat lain disebutkan : “Pada suatu ketika Abd. Rahman Bin ‘Auf memerdekakan 30
hamba sahaya. Lantas beliau bertanya kepada Nabi Muhammad saw. adakah fadhilah yang lebih
utama dari memerdekakan 30 hamba sahaya.? Nabi menjawab : Jika seseorang keluar dijalan Allah,
kemudian dia merasa lelah dan istrahat sebentar dan bersandar pada tongkatnya, lalu dia kaget,
maka pahalanya lebih besar dari memerdekakan 30 hamba sahaya.
Kaget saja di jalan Allah telah lebih besar pahalanya dari memerdekakan 30 hamba sahaya,
pada hal memerdekakan hamba sahaya ganjarannya adalah syurga.
Berapakah pahala orang yang menyampaikan seratus kalimat da’wah.? Berapa pahala orang
yang kelaparan dijalan Allah.? Berapa pahala kalau setiap amal itu dikali dengan 700 ribu pahala.?
Satu kali “Subhaanallaah” dijalan Allah sama dengan 700 ribu Subhaanallaah dirumah. Kenapa dan
mengapa hanya untuk tujuh ratus ribu rupiah orang berani berkorban.?
Sayang manusia dizaman ini telah lebih menghargai uang dari pada pahala. Sayang masih banyak orang yang mengatakan bahwa da’wah itu adalah tugas orang-orang yang pandai, da’wah itu tugas para Ulama, Ustadz dan Kiyai. Pada hal tugas ulama sebenarnya adalah mengajar dan tugas semua orang Islam adalah mengajak. “Mengajar” tidak mungkin disampaikan oleh orang yang bodoh, dan “mengajak” tidak mungkin harus menunggu orang yang pandai. Inilah perbedaan antara “mengajar dan mengajak”, dan inilah yang telah menjebak kesalahfahaman bagi kebanyakan orang.
Sehingga orang menyalahkan “kenapa orang yang bodoh itu harus berda’wah.? Jawabannya : Katakata
da’wah, mari shalat., mari kemasjid, jangan durhaka dan sebagainya, tidak perlu dipelajari tiga tahun.
Kaum Muslimin..................!
Jangankan manusia yang bisa bicara. Burung “hudhud” telah menjadi cerita Allah dalam Al-Qur’an Surat An-Naml ayat 22 - 24, karena dia telah berda’wah. Menyampaikan berita tentang kerajaan wanita yang menyembah matahari kepada Nabi Sulaiman. Seekor burung telah menyelamatkan iman sebuah kerajaan di negeri Saba. Kenapa kita seorang manusia tidak bisa berda’wah.? Bahkan semut yang kecil itu, telah mampu menyelamatkan kaumnya, dengan da’wahnya yang diceritrakan pula dalam Surat yang sama ayat 18”.
Bukankah ini cerita da’wah yang diceriterakan langsung oleh Allah untuk menyadarkan manusia bahwa da’wah itu sangat penting. Kita harus malu pada burung hud-hud, dan harus merenungi kepedulian semut.
Kaum Muslimin................!
Kini keadaan umat semakin memprihatinkan. Kini ummat Islam hampir hilang jati dirinya. Kini sudah saatnya meninggalkan kesalahfahaman tentang da’wah. Kini sudah saatnya suara da’wah itu harus disuarakan oleh semua orang tua, semua suami, semua kepala dan pimpinan, semua orang Islam.
Semua orang tua sudah harus sering memerintahkan shalat dan menegur setiap kesalahan anak,. Semua suami sudah harus memerintahkan istri untuk menutup aurat dengan sempurna. Semua istri sudah harus turut menyuarakan da’wah yang disuarakan suaminya kepada anakanaknya, terutama setiap masuk waktu shalat, dia sudah harus menghentikan segala kegiatan rumahnya.
Mari kita menyatukan visi dan misi da’wah ini, untuk menyelamatkan nilai-nilai Islam yang sudah kabur oleh pengaruh zaman. Mari kita satukan kata dan perbuatan, agar ummat ini selamat dari kehancuran. Semoga Allah SWT. memberi kekuatan kepada semua orang untuk terus menda’wakan agama ini, sampai ummat ini berjaya dunia akhirat. Amin Yaa Rabbal
‘Alamin.................!

Senin, 05 Oktober 2015

Empat Hal Ciri-ciri kebinasaan


Rasulullah saw bersabda: "Ada empat hal yang merupakan ciri-ciri kebinasaan.
1.  Mata yang tidak pernah kering (tidak dapat menangisi dosa-dosanya atau tentang akhirat)
2.  Hati yang keras
3.  Panjang angan-angan
4.  Tamak terhadap dunia

Kamis, 01 Oktober 2015

Celaan Orang Yang Melalaikan Shalat


Berkata sebagian ulama, disebutkan dalam hadits, “ Barangsiapa menjaga shalatnya, Allah akan memuliakan dengan 5 perkara:
      1.       Dihilangkan kesempitan hidupnya
      2.       Diselamatkan dari azab kubur
      3.       Diberikan catatan amal melalui tangan kanannya
      4.       Melintas shirat secepat kilat
5.       Masuk surga tanpa hisab
Dan barangsiapa melalaikan shalat, Allah akan menyiksannya dengan 15 azab:
Lima azab di dunia:
      1.       Dicabut keberkahan umurnya
      2.       Terhapus ciri-ciri kesholehan diwajahnya
      3.       Seluruh amal perbuatannya tidak diberi pahala oleh Allah
      4.       Doanya tidak di angkat ke langit
      5.       Tidak mendapat bagian dari doa orang-orang shalih
Tiga siksa pada saat kematian:
      1.       Mati dalam keadaan hina
      2.       Mati dalam keadaan lapar
      3.       Mati dalam keadaan kehausan, walaupun diminumkan air lautan didunia ini, tidak akan menghilangkan rasa hausnya.
Dan tiga siksa di dalam kubur:
      1.       Dihimpit oleh kuburnya, sehingga tulang rusuknya dan kanannya saling bersilangan
      2.       Dinyalakan api dalam kuburnya siang dan malam
      3.     Allah swt memasukkan ular berbisa bernama Syuja’ul Aqra’ kedalam kuburnya, yang kedua

matanya  memancarkan api, dan kukunya dari besi yang panjang setiap kukunya sepanjang sehari perjalanan. Ular itu akan memekik padanya dengan suara seperti halilintar yang menyambar, “Aku adalah ular Syuja’ul Aqra! Tuhanku telah menyuruhku agar memukulmu karena kamu telah melalaikan shalat Shubuh hingga zhuhu, karena kamu melalaikan shalat Ashar hingga Magrib , karena kamu telah melalaikan shalat Isya hingga shubuh!. Setiap pukulan akan membenamkan ketanah sedalam tujuh puluh hasta, terus-menerus dia disiksa seperti ini dalam kuburnya sampai hari kiamat.
(Semoga Allah menjauhkan kita dari azab kubur)

Rabu, 30 September 2015

KISAH NABI AYYUB

    Perlu di ketahui bahwa cobaan yang diberikan Allah swt. kepada Nabi Ayyub as. terdiri empat macam coabaan, yaitu musnahnya harta kekayaan, kematian putra-putrinya, kerusakan pada tubuhnya, dan diasingkan oleh semua orang kecuali istrinya yang setia menemani.pada awalnya Nabi Ayyub as. memiliki kekayaan yang berlimpah, diantaranya: Unta, sapi, kambing, gajah, khimar (keladai). Kekayaan lain yang dimiliki adalah 500 hektar tanah persawahan, semuanya digarap oleh 500 orang, setiap orang mempunyai anak dan istri. Pengikut Beliau terdiri dari 3 golongan, semuanya telah bariman dan masih berusia muda.
    Sementara itu, Iblis yang diberikan kebebasan oleh Allah swt. dapat turun naik dari bumi kelangit sekehendak hatinya, suatu hari bermaksud naik kelangit, tiba-tiba Iblis mendengar para malaikat membaca shalawat atas Nabi Ayyub as.
    Dengan demikian, lalu timbul rsa (iri) didalam hatinya. ia berkata kepada Allah swt. "Wahai Tuhan, sekarang aku telah menyaksikan sendiri hamba-Mu yang bernama Ayyub sangat rajin bersyukur seraya memuji kepada-Mu. Tetapi jika Engkau memberikan kepadanya tentu dia tidak akan bersyukur dan tidak akan taat kepad-Mu". Allah swt menjawabnya: "Baik, kalau kamu tidak percaya (terhadap keputusan Ayyub) berangkatlah, sekarang aku akan berikan kekuasaan kepadamu terhadap harta benda Ayyub, terserah apa yang akan kamu lakukan". Merasa mendapat izin dari Allah, Iblis segera bergegas berangkat. Ia mengupulkan semua anak buahnya yang terdiri dari syaitan dan jin, ia katakan kepada mereka: "Sekarang aku telah diberi wewenang untuk  merusak harta Ayyub". Lebih lanjut Iblis berkata lagi: "Ifrit, sekarang kamu akan aku beri tugas membunuh unta-unta Ayyub dan membakar tempat gembalanya". Ifrit yang ditugaskan pun segera melaksanakan perintahnya dengan membakar semuanya. Kemudian Iblis datang menjumpai Nabi Ayyub as. yang saat itu sedang melaksanakan shalat. lalu Iblis berkata kepadanya: "Aku telah membakar uta-untamu dan beserta tempat gembalanya". Mendengar ucapan Iblis itu Nabi Ayyub menjawab: "Segala puji bagi Allah, Allah yang memberikannya dan Allah pula yang telah mengambilnya". Mendengar jawaban itu, Iblis semakin geram dan melakukan serupa terhadap kambing dan tempat gembalanya. Setelah itu ia mendatangi Nabi Ayyub lagi dan mengatakan: "Hai Ayyub, aku telah meniupkan angin panas yang menghancurkan seluruh ternak dan ladangmu". Nabi Ayyub mendengar berita itu langsung membaca: "Segala Puji bagi Allah".
    Usaha Iblis belum berhenti sampai di situ. Ia kembali menghadap kepada Allah swt. seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk mencoba Nabi Ayyub melalui anak-anaknya. Allah berkata: " Silahkan, pergilah. Aku memberi kekuasaan penuh kepadamu untuk mencoba Ayyub melalui anak-anaknya". Iblis berangkat, yang dituju adalah gedung tempat anak-anak Nabi Ayyub berlindung di bawahnya. Gedung itu digoncang, lalu hancur menindih habis anak-anak Nabi Ayyub, yang menyebabkan semua mati. Iblis memberi tahu Nabi Ayyub tentang bencana yang menimpa ana-anaknya. Apa reaksi Nabi Ayyub?. Nabi Ayyub as. justru beristiqhfar memohon ampun kepada Allah swt.
    Usaha Iblis tidak menghasilkan apapun untuk merubah ketaatan Nabi Ayyub as.. Beliau tetap taat kepada Allah swt.  dan bersyukur kepada-Nya. Iblis kembali menghadap Allah swt. seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk mengujinya. Allah berkata kepada Iblis: "Silahkan, Aku mengijinkan dirimu untuk menguji Nabi Ayyub dengan tubuhnya yang selain hati, lisan dan akalnya".Iblis segera berangkat untuk menggoda Nabi Ayyub as. Sampai ketempat yang di tuju ternyata Belaiu sedang bersujud. Iblis datang dari arah kepala Beliau, lalu meniup kedua lubang hidungnya dengan sekali tiup. Seketika itu badan Nabi Ayyub as. terasa gata-gatal, semakin lama tersa semakin gatal, lalu Nabi Ayyub as. menggaruk-garuk bagian tubuhnya yang gatal dengan ujung jari-jemarinya, namun belum juga hilang gatal-gatal itu. Kemudian Nabi Ayyub  as. mencoba menggaruk-garuknya dengan kain kasar dan rasa gatalnya belum juga hilang. Lalu Beliau menggaruk dengan menggunakan pecahan genting dan batu samapai badanya melepuh, yang lama kelamaan menjadi bernanah dan berbau busuk.
     Masyarakat sekitarnya menganggab berbahaya terhadap penyakit yang sedang dialami Nabi Ayyub as. Mereka sepakat, mengasingkan Beliau keluar daerah. Beliau terusir ketempat yang kotor. Mereka membuatkan sebuah gubuk untuk beliau yang hanya ditemani istrinya yang bernama Rahmah. Meskipun demikian istri belaiu selalu setia melayaninya. Ia berbuat baik sekali kepadanya. Ia perlakukan suaminya penuh dengan kasih sayang. Kebutuhan-kebutuhan makan dan minumnya selalu diperhatikan. Kaum yang mengusirnya adalah tiga golongan yang semula beriman dan tetap terus percaya terhadap ajaran Nabi Ayyub as.
    Dalam kisah yang lain diceritakan bahwa, ada seseorang yang menghadap Umar Bin Khatab untuk mengadukan perangai buruk istrinya. Sesampainya dirumah Umar, orang berdiri didepan pintu menanti Umar. Saat itu ia mendengar istri Umar mengomeli dirinya, sementara Umar sendiri hanya berdiam diri saja tanpa bereaksi. Orang itu bermaksud kemabli, sambil melangkahkan kaki ia bergumam: "Kalau keadaan Amirul Mukminin saja begini maka bagaimana dengan keadaanku?".
    Besama dengan dia berpaling, tiba-tiba Umar keluar, ketika melihat orang itu hendak kembali, Umar lalu memanggilnya, seraya berkata: "Ada keperluan apa disini?". Ia menjawab: "Wahai Amirul Mukminin, kedatanganku disini karenanya hendak melaporkan kelakuan jelek istriku yang sering memarahiku, namun setelah aku mendengar sendiri bahwa istrimu juga seperti itu maka aku bermaksud untuk kemabli. Di dalam hatiku berkata "Kalau keadaan Amirul Mukminin saja begini maka bagaimana dengan keadaanku?". Kemudian Umar berkata kepada lelaki tersebut: "Saudaraku, aku diam saja mendapat perlakuan seperti itu karena terdapat beberapa hak yang dilakukannya pada diriku yaitu dia bertindak sebagai juru masak makananku, ia selalu membuatku roti untukku, ia selalu mencucikan bajuku, ia menyusui anak-anakku, yang semua itu adalah bukan kewajibannya. Aku cukup tentram karena tidak melakukan perkara yang haram berkat pelayanan istriku (tidak membalas kemarahannya). Oleh karena itulaj aku menerimannya meskipun dimarahi". Setelah mendengar ungkapan Umar, lalu lelaki tersebut berkata: "Wahai Amirul Mukminin apakah juga seperti itu yang harus aku lakukan terhadap istriku?". Umar menjawab: "Ya, terima saja keadaannya, karena yang dilakukan istrimu tidak akan berlangsung lama".
Sebagai lanjutan dari hadits yang sebelumnya Rasullah saw. bersabda:
  وَ مَنْ صَبَرَ تْ عَلَى سُوْءِ خُلُقِ زَوْ جِهَا أَ عْطَاهَا اللّٰهُ ثَوَا بَ آَ سِيَةَ امْرَأَةِ فِرْ عَوْنَ
"Dan barangsiapa bersabar atas keburukan kelakuan suaminya maka Allah swt. memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan kepada Asiyah istri Fir'aun" )10

SEDEKAH YANG TERBAIK

قَالَ يَارَسُوْلُ اللّٰهِ أَيُّ الصَّدَ قَةِ اَفْضَلُ قَالَ جُهْدُ   f   عَنْ اَبِىْ هُرَيْرَةَ
الْمُقِلِّ وَابْدَ أْ بِمَنْ تَعُ لُ.  (رواه ابوداودوغيره مشكوة) 


Abu Hurairah ra. bertanya, Ya Rasulullah, sedekah manakah yang paling baik? "Beliau bersabda, "Sedekah yang dikeluarkan oleh orang yang tidak mampu. Dan mulailah dari orang-orang yang dibawah tanggunganmu." (Abu Dawud-Miskat).

Keterangan:

Maksud, seseorang yang sangat memerlukan bantuan, miskin, tidak memiliki apapun, lalu dengan usahanya sendiri ia mencari nafkah, kemudian menyedekahkannya, inilah sedekah yang terbaik.

Basyar rah.a. mengatakan bahwa ada tiga jenis amalan yang sangat sulit untuk diamalkan, yang memerlukan keberanian dalam mengamalkannya; 1). Dermawan ketika miskin, 2). Takwa dan takut kepada Allah ketika bersunyi diri. 3). Berkata benar di hadapan orang yang darinya ada ketakutan atau harapan.

Senin, 14 September 2015

INTIQOLI

Mewujudkan agama dalam diri kita adalah perkara yang sangat penting.
siapapun orangnya yang bersungguh-sungguh dalam usaha atas  Agama atau memperjuangkan agama
maka akan mendapatkan keningmatan mengamalkan agama.

Kamis, 30 April 2015

Cinta Kampung Akherat


Ciri-Ciri Ulama Akherat



Imam Ghazali rah.a berkata,”Orang alim yang ahli dunia, dari segi keadaannya lebih rendah dari orang-orang jahil. Dan akan mendapat azab yang lebih keras. Yang selamat dan dekat kepada Allah swt. hanya alim ulama akhirat yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.  Tidak menggunkan ilmunya mencari dunia.
2.  Perkataannya tidak betentangan dengan Amalnya.
3.  Menyibukan diri untuk mencari ilmu yang berguna untuk akhirat, menjadi orang lain suka berbuat baik, menghindari ilmu-ilmu yang merugikan akhirat.
4.  Makan, minum dan pakainnya tidak begitu mewah (sederhana)
5.  Menjahui penguasa dan Pemerintah tanpa Keperluan.
6.  Tidak tergesa-gesa memberi fatwa.
7.  Sangat menjaga ilmu-ilmu rohani (suluk)
8.   Iman dan keyakinannya semata-mata kepada Allah swt.
9.  Dari gerakan dan diamnya terkesan ia takut kepada Allah swt.
10.  Selalu menjaga amalan, membedakan halal dan haram.
11.  Menggunakan ilmunya dengan Bashiroh.
12. Sangat menghindari bid’ah