SELAMAT DATANG TELAH BERKUNJUNG DI BLOG KAMI AHBAB MERAUKE AHBAB MERAUKE /Abdul fatah Halaqoh Semangga: September 2013

Senin, 02 September 2013

CONTOH PEMBICARAAN MUTAKALIM JAULA


Setelah ta’aruf (kenalan) Alkhamdulillah kita bersyukur kepada Allah swt. menjadikan kita orang beriman dengan nikmat Laa Ilaha Illallah.
  • Kata Nabi selama masih ada orang beriman di dunia Allah swt tidak akan hancurkan dunia ini. Tetapi mana kala didunia ini sudah tidak ada lagi orang-orang beriman maka pasti, Allah swt akan hancurkan dunia ini.
  • Dan sekecil-kecil Iman Allah swt akan ganti dengan surga yang luasnya sepuluh kali lipat dunia. Ketika kematian datang menjemput kita, semua apa yang kita miliki termasuk anak, istri, harta benda akan kita tinggalkan.
  • Tetapi Iman akan senantiasa menemani kita di kubur di titian syirat dan Iman akan menjadi asbab keselamatan dipadang masyar, dan juga dapat menarik Rahmad Allah swt.
  • Maka penting bagi kita usaha atas iman sebagaimna kita usaha atas dunia kalau kita usahakan maka dunia akan meningkat. Demikian Iman kalau kita usahakan atas Iman maka iman kita akan meningkat.
  • Alkhamdulillah pak di masjid, ada pembicaraan tentang pentingnya iman, usaha meningkatkan iman dan usaha menghidupkan agama. Pentingnya perkara ini, maka kami mengundang bapak kemasjid, bagaimana pak

TARGIB 2 ½ JAM
Alhamdulillah hadirin, Allah swt telah memberikan kita nikmat yang tidak dapat di tukar dengan harta benda makanan, minuman, udara yaitu nikmat iman dan untuk mensyukuri nikmat iman ini dengan 2 cara. Yang pertama Lisan, yaitu dengan memperbanyak zikir. Dan yang kedua Gerak, yaitu dengan silaturahmi.
Apabila di kampung kita ada 3 amalan maka balak akan di tangguhkan yaitu:
Silaturahmi semata-semata karena iman sampaikan keuntungan silaturahmi.
Memakmurkan masjid.
Ulama katakan makmurnya masjid ada 3 amalan.
1.      Musyawarah harian (fikir)
2.      Ta’lim
3.      Shalat berjamaah.
Bangun malam Istiqfar kepada Allah
Agar dalam silaturahmi pembicaraan kita terarah maka yang di bicarakan 4 poin:
1.      Perkara iman.
2.      Shalat yaitu shalat yang khusyuk yang dapat diperoleh dengan membiasakan baca al quran setiap hari 1 juz zikir pagi dan petang dan do’a
3.      Ta’lim rumah.
4.      Taskil pentingnya korban. 
MENERIMA KARGOZARI 2 ½ JAM
*        Targib. 
1.      Berapa rombongan 
2.      Siapa yang di datangi 
3.      Bagaimana niatnya 
4.      Targip lagi.
     *        Tujuan 2 ½ jam adalah mendapatkan jamaah kesh 3 hari.
     *        Tanyakan kesan-kesan yang ikut 2 ½ jam mudah atau susah.?
     *        Jelaskan juga satu jamaah 2 ½ tentukan kapan nisobnya, nisob 3 hari, 40 hari sampaikan
     nisob kita.
     *        Setiap hari usahakan jumpa 2 orang setiap rumah 27 = 54 rumah 54x kita dengar jadi 
     kelihatannya untuk orang yang kita datangi, tetapi hakekanya untuk kita.
      *     Kalau misalnya dia kesh 3 hari maka tanya kesannya keluar 3 hari.
Kesimpulan: 
1.      Siapa yang di datangi. 
2.      Berapa laki-laki yang sudah balik dirumah tersebut. 
3.      Bagaimana niatnya. 
4.      4 bulan, 40 hari, jangan taskil, anjurkan atau harap target suatu saat keluar 4 bulan atau 40H
5.      Taskil 3 hari kesh.
6.   Ajak dia buat silaturahmi.


TA'LIM PAGI




Talim kita ini di bagi menjadi 3 bagian :
Pertama kali yang kita pelajari dalam mejelis kita adalah usaha belajar dan melatih Ilmu yang datang dari zat-Nya Allah Yang MahaTinggi yaitu Al-Qur’an, karena Allah s.w.t yang safaatnya pasti di terima. Al qu’an adalah Nur di dunia dan simpanan di akherat, di masyar nanti di hadapan Allah swt yang safaatnya pasti diterima. Berapa banyak bacaan al quran kita yang benar maka sebanyak itu pula Allah swt akan memberi Nur hidayah kepada kita, berapa banyak bacaan al quaran di dalam shalat kita benar, maka shalat kita akan menjadi baik dengan baik shalat kita, maka baik juga kehidupan kita dan hisap kita di akherat akan mudah. Sekurang-sekurangnya kita betulkan bacaan kita dalam shalat seperti Al fatehah, surat-surat pendek supaya bacaan kita akan baik. Kalau kita tidak berusaha memperbaiki bacaan al quaran di dalam shalat, maka di akherat nanti kita akan di hadirkan sebagai pendurhaka. Dan Allah swt tidak akan menerima alasan-alasan kita baik alasan keluarga, pekerjaan dan sebagainya.
1). Muzakarah setelah Halaqah tajuwit. Dengan asbab halaqah tajuwit tadi maka ada terasa kesalahan pada diri kita, sehingga setiap orang akan membetulkan amalannya kalau dia merasa ada kesalahan.
Mulai halaqah tajuwit tadi kita mendapatakan cara membetulkan bacaan Al quran, yaitu setiap orang-orang beriman sebelum pergi ketempat kerjannya ia duduk di depan orang Alim mereka ambil pelajarannya dan mengulang pelajaran di tengah-tengah kesibukannya. Dengan cara seperti ini memudahkan hidupnya Al quran di tengah-tengah umat.
Setiap hari membetulkan 1 atau 2 ayat dan menghafalkanya dengan niat menghafal seluruh Al quran. Demikanlah usaha belajar membetulkan dan menghafal Al quran. Sil-silah ini berjalan terus menerus sehingga banyak ayat-ayat Al quran yang kita hafal, sehingga belajar Al quran menjadi kebiasaan kita. Kita belajar terus menerus jika kita meninggal nanti berdsarkan niat tadi maka di akhiret di bangkitkan bersama hafis-hafis Al quran.
 2). Talim Kitabi, Maksudnya mengeluarkan kesan-kesan mahluk dari dalam hati kita. Sehingga hati hanya terkesan kepada Allah Swt. keluarkan kesan dunia dari dalam hati dan masukkan kesan akhirat dalam hati, keluar kesan harta dalam hati dan masukkan kesan amal, keluarkan kesan kesan penglihatan dan masukkan berita-berita qaib kedalam hati kita.
Cara membacanya: Tujuh kitab di baca 12 bulan yaitu fadhilah Shalat, Zikir, Al quran, Tabliq, Keruntuhan Umat, Kisah Sahabat dan Fadhilah Sedekah. Dan dua kitab di baca dua musiman Fadhilah Haji dan Fadhilah Ramadhan. Dan yang lainya di baca terus menerus dan di beri tanda batas baca sampai selesai, jangan di takrir makna yang sulit dan jangan di jelaskan. Hadist pendek di baca 3x jika panjang di baca 1x, jangan baca dengan model baca koran tetapi baca dengan bahasa sederhana, dengan model memahamkan serta keagungngan dan keyakinan. Mentawajuhkan dan memberi targib untuk mendengarkan penuh dengan adab.
3). Muzakarah 6 Sufat. Muzakarah bukan belajar bayan tetapi maksudnya sesuatu yang sering kita dengarkan lewat telinga akan masuk kedalam hati kita. Baru sifat itu akan datang dalam diri kita sehingga Allah swt. akan memberikan kepada kita kesiapan untuk mengamalkan Agama sempurna yaitu semua tatacara yang di bawa oleh Rasulullah saw. Yang mana Allah swt. meletakkan kebahagiaan seluruh manusia di dalam-Nya.